Nah, salah satu makanan yang layak dijadikan hadiah Valentine adalah Serabi Cinta. Syahrul (28), pemilik kedai “Serabi Cinta” di bilangan Matraman, Jakarta Timur, amat merekomendasikan Serabi Cinta bikinannya sebagai hadiah Valentine.
“Serabi Cinta sangat cocok buat hadiah Valentine, bukan cuma buat pacar, tapi juga bisa hadiah untuk keluarga atau sahabat,” ujar Syahrul sembari mengilustrasikan nikmatnya makan Serabi Cinta ramai-ramai bersama keluarga di malam Valentine.
Serabi merupakan makanan tradisional khas Indonesia. Bahannya terbuat dari campuran tepung beras dan kelapa yang kemudian dipanggang di atas tungku khusus berbentuk bulat. Tungku biasanya terbuat dari tanah liat, sehingga bau serabi menjadi semakin khas. Sebagai campuran, serabi biasanya dicocol dengan kuah yang terbuat dari gula merah.
Serabi menjadi makanan yang cukup digemari. Untuk meraih pelanggan, banyak kedai serabi melakukan berbagai modifikasi dengan menambahkan aneka rasa, misalnya menjadi serabi durian, serabi cokelat dan sebagainya.
Tak terkecuali bagi Syahrul, lajang kelahiran Jakarta ini juga melakukan modifikasi serabi saat membuka kedai Serabi Cinta dua tahun lalu. “Jaman sekarang kalau kita tidak inovatif, bisa kalah saingan Mas, makanya saya namakan Serabi Cinta,” kata Syahrul kepada Kabari.
Nama Serabi Cinta bukan berarti bentuk serabi berbentuk hati atau love. Alasan Syahrul, dia ingin tetap mempertahankan orisinalitas bentuk serabi,” bentuk serabi sudah dari sananya begitu, saya tak ingin mengubahnya. Serabi identik dengan bentuk yang bulat, kalau saya ubah, barangkali bukan serabi lagi namanya,” ujar Syahrul sembari mengatakan dia hanya ‘berani’ mengubah rasa serabinya saja.
Di kedai miliknya itu, Syahrul sukses memodifikasi aneka rasa serabi dengan rasa yang tetap mantap. Kebanyakan orang memodifikasi serabi dengan cara mengubah rasa pada kuahnya saja, misalnya menjadi kuah strawberry, durian, cokelat, dan sebagainya. Tapi Syahrul tidak. Dia berani berinovasi dengan ‘mengutak-atik’ rasa serabi itu sendiri. Serabi Cinta punya aneka rasa, ada rasa strawberry, cokelat, keju, pisang, nanas, nangka, dan sebagainya
“Rasa serabi pada dasarnya adalah tawar, jadi dia lebih nikmat bila dimakan dengan campuran kuah. Nah, biasanya orang cuma mengganti rasa kuahnya saja. Kalau saya tidak, justru rasa serabinya yang saya modifikasi,” ujar Syahrul bersemangat. Tapi demi kepuasan pelanggan, Syahrul mengaku tetap membuat kuah dari gula merah dan serabi dengan rasa tawar. “Ini untuk memuaskan pelanggan yang setia dengan serabi rasa asli,” katanya.
Proses pembuatan Serabi Cinta sama dengan cara pembuatan serabi pada umumnya. Bahan utama tepung beras dan kelapa dicampur menjadi satu sehingga membentuk adonan kental. Adonan lalu dituang di atas tungku dan dipanggang.
Pada Serabi Cinta, adonan diberi bahan tambahan misalnya bubuk cokelat yang ditabur di atas serabi saat sedang dipanggang. “Kalau pembeli ingin rasa keju, kita tinggal taburkan parutan keju di atas serabi,” ujar Syahrul.
Soal harga, Syahrul tak mau mematok terlalu mahal, cukup Rp 4.000 per buah. Dengan harga itu pun menurut Syahrul dia sudah mengambil cukup untung. Setiap hari Syahrul dibantu oleh dua orang pembantunya yang memiliki tugas berbeda. Dia mengaku menghabiskan sedikitnya 10 kilogram tepung beras.
Syahrul juga memiliki 12 tungku serabi yang bisa dipanggang dalam waktu bersamaan. Alas buat pembakarnya dipesan khusus dari tukang las, sehingga daya bakar bara api merata. Dengan sekali panggang mencapai 12 serabi, Syahrul mengaku tidak kewalahan melayani pelanggan saat sedang ramai.
Pada saat Valentine seperti ini, Syahrul mengaku menerima banyak pesanan, kebanyakan sebagai hadiah Valentine. “Orang-orang yang beli serabi saya, sesekali saya tanya, katanya sih buat hadiah Valentine untuk keluarga,” tandas Syahrul.
Syahrul juga mengutarakan, Valentine menjadi puncak musim penjualan Serabi Cinta. Merek Serabi Cinta yang dijual Syahrul memang cocok dan pas ketika memasuki musim Valentine seperti ini.
Akhirnya, membayangkan menikmati legitnya Serabi Cinta bersama orang yang disayangi di hari Valentine, rasanya kok asyik juga ya. (yayat)
