KabariNews – Soto Padang Mangkuto, dari namanya saja bisa diketahui bahwa restoran ini menjual soto Padang. Uniknya, restoran ini menjual soto Padang saja.

Semangkok soto Padang Mangkuto ini dihargai Rp. 18.000. Namun rasanya sebanding dengan harganya. Yang menjadi ciri khas dari soto Padang ini adalah dagingnya tetap renyah dan gurih meski sudah tersiram kuah soto. Belum lagi kerupuk merahnya yang garing, membuat rasa soto semakin nikmat. Jika ditambah dengan sambal, soto ini semakin “panas”.

Mangkoknyapun, berbeda dengan mangkok soto yang biasa dipakai untuk menyajikan makanan berkuah. Mangkok yang dipilih sengaja berukuran mungil. “Supaya kuah soto tetap hangat, jadi tidak cepat dingin,” jelas Yus.

Soto Padang Mangkuto berdiri pada tahun 50-an di Padang. Restoran ini dikelola oleh keluarga dari Haji Sutan Mangkuto. Kemudian, Soto Padang Mangkuto diminta bergabung dengan suatu grup restoran. Group tersebut menjual masakan Padang, dan Soto Mangkuto termasuk bagian dari mereka.Karena merasa terikat, tahun 1964, Soto Mangkuto memutuskan untuk berdiri sendiri dan pindah ke Jakarta. Soto Mangkuto buka di daerah Pasar Baru dan sempat pindah dua kali. Tahun 1987, barulah Soto Padang Mangkuto menetap di Jalan Pintu Air No. 26, Jakarta Pusat.

Pemiliknya,Haji Sutan Mangkuto meninggal dunia pada tahun 1990. Restoran kemudian dikelola oleh anak-anaknya. Ketika ditanya apakah SotoMangkuto akan membuka cabang, Yus Ruswinda, salah seorang anak dari Haji Mangkuto masih mencoba memikirkan hal tersebut. Ia mengatakan, ada satu pesan dari Ibunda, yaitu, “Ambilah rejeki secukupnya saja. Jangan memaksakan diri.” Hal inilah yang membuat Soto Mangkuto tidak membuka cabang. Ibunya pun melarang untuk membuka cabang untuk menjaga citarasa Soto Mangkuto.

Pak Purnama, salah satu pelanggan, mengaku telah berlangganan sejak tahun 70-an. Ia sering mengajak keluarga dan anak-anaknya untuk menikmati Soto Padang. Minimal sebulan sekali ia mampir ke Soto Mangkuto. Menurut Purnama, Soto Padang ini nikmat tiada tandingannya. “Orang Padang pasti tahu tempat ini,” katanya singkat.

Lain lagi dengan pasangan suami istri W.B. Datuk Maninjun dan Ilen. Suami istri berdarah Padang ini mengaku telah mencicipi soto Padang ini sejak tahun 1973, saat mereka masih pacaran. Menurut mereka, rasa soto ini benar-benar khas Padang. “Dagingnya garing dan renyah. Rasa kuahnya gurih, berbeda dengan rasa soto Padang lainnya. Rempah-rempahnya terasa banget.”

Pengunjung yang datang, rupanya banyak yang sudah berlangganan sejak dulu. Ketika Kabari mencoba menanyakan apa rahasia bumbu soto ini, Yus hanya tersenyum.Rupanya bumbu soto ini masih menjadi rahasia. “Biasanya bumbu diracik di rumah,” begitu penjelasan Yus.

Soal daging yang gurih,Yus mengatakan bahwa daging tersebut biasanya disimpan di kulkas kemudian digoreng. Ketika ada pembeli, barulah daging tersebut dipotong, sehingga daging tetap segar dan renyah ketika disajikan kepelanggan. Entah bumbu apa yang digunakan, namun Soto Mangkuto memang memiliki rasa yang sangat khas.

Selain menjaga kualitasrasa, kebersihan tempat ini juga sangat dijaga. Mulai dari kebersihan makanan, hingga minyak untuk menggoreng krupuk.

Menyembuhkan Flu

Suatu ketika, ada salah satu pelanggan yang sedang sakit flu. Bukannya pergi ke dokter, pelanggan tersebut malah memilih makan Soto Mangkuto.Pelanggan tersebut mengatakan, setelah makan soto tersebut pileknya hilang. “Sehabis makan soto, badan menjadi berkeringat, sehingga pileknya hilang,” ujarnya. Ternyata, selain nikmat disantap, Soto Mangkuto juga dapat menyembuhkan pilek.

Jahe Merah

Keunggulan dari jahe merah adalah khasiatnya yang mampu mengatasi berbagai penyakit, seperti rematik, batuk, pilek, kolesterol, darah tinggi,pegal-pegal, sulit tidur dan masih banyak lagi. Bahkan, jahe merah mampu membantu menurunkan berat badan. Rasa jahe merah memang agak‘pedas’ di tenggorokan, namun terasa khasiatnya setelah meneguk minuman ini. Nah, di restoran ini juga tersedia minuman jahe merah yang menyehatkan itu. Sehabis menyantap soto, badan akan terasa lebih segar jika meminun jahe merah

Soto Mangkuto Buka Setiap hari dari jam 8 pagi hingga setengah 9 malam. Bahkan, hari libur pun tetap buka.

Pelanggan Soto Padang Mangkuto bukan orang Padang saja, namun banyak juga yang lain, termasuk orang Tionghoa yang terkenal memiliki lidah “tajam” soal makanan. Ini membuktikan, bahwa soto Padang bisa dinikmati siapa saja.

Tunggu apa lagi ? Kalau ke Jakarta, mampirlah ke rumah makan Soto Mangkuto untuk menikmati citarasa soto Padang asli. Makan disini serasa kembali ke kampung halaman di Padang! (Chika)