KABARINEWS.COM, MEDAN – Dalam beberapa bulan ke depan, Bandara Internasional Kuala Namu akan beroperasi menggantikan fungsi Bandara Polonia yang telah tua dan tidak memadai lagi. Transportasi penerbangan domestik maupun luar negeri dari Sumatera Utara dan sekitarnya bukan lagi impian.

Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Susantono meninjau pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu yang berdiri gagah di Desa Beringin, Kecamatan BeringinKabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pada 2013 ini bandara tersebut menggantikan sepenuhnya fungsi Bandara Polonia yang sudah tidak memadai lagi di usianya yang lebih dari 70 tahun.

“Saat ini tahap penyelesaian Bandara Kuala Namu hampir 90%. Dari sisi udara, runway dan sebagainya, sudah selesai. Sedangkan dari sisi darat, yaitu terminalnya, sedang dirapikan dengan baik oleh Angkasa Pura II. Yang paling krusial adalah tahap penyelesaian detailnya,” jelas Bambang Susantono kepada kabarinews.com (3/5/2013).

Dan juga yang tengah dikejar penyelesaiannya adalah masalah aksesibilitas dari dan ke bandara yang dibangun dengan dana 5 Triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan PT Angkasa Pura.

“Saat ini moda kereta api (KA) sudah siap beroperasi. Lebih cepat dan nyaman. Satu perjalanan membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit saja, tetapi karena lintasannya masih single, maka kapasitasnya baru menjangkau 15-20% dari total penumpang. Selebihnya, 80%, mau tidak mau masih harus naik moda jalan non tol, sekitar 1–1,5 jam per perjalanan,” tambah Wamenhub.

Pada awal beroperasi, kapasitas bandara dibuka untuk menampung 10 juta penumpang, namun secara bertahap bisa ditambah menjadi 12 hingga -14 juta penumpang, tergantung demand-nya. Diharapkan, bandara yang merupakan bandara internasional terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta ini dapat berperan optimal, juga sebagai pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya.

“Dua bulan sebelum beroperasi, pemerintah akan mengirimkan nota ke seluruh dunia, memberitahukan tentang beroperasinya Bandara Internasional Kuala Namu. Praktis, bila Bandara Kuala Namu beroperasi, maka Bandara Polonia harus dihentikan fungsinya. Tidak mungkin keduanya difungsikan secara bersamaan, karena runway-nya satu arah. Jadi, sulit sekali mengoperasikannya,” tambah Bambang Susantono.

Yang menarik juga adalah konsep pembangunan Bandara Kuala Namu yang dirancang dengan penuh totalitas dan terencana, termasuk dalam perwajahannya. Pemerintah tak hendak melupakan historis dari daerah tersebut yang merupakan bekas perkebunan kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa. Jadi, bila Anda berkesempatan singgah ke Sumatera Utara, maka Anda akan melihat Bandara Kuala Namu yang berdiri kokoh dan modern di tengah nuansa kebun kelapa sawit yang menghijau! (Buyung Zulfiar)

Untuk melihat video, Klik disini

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?55373

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :