Teddy Sujaya, salah satu personel Godbless, menorehkan namanya sebagai legenda rock Indonesia melalui 50 tahun perjalanan karirnya. Meskipun kondisi kesehatannya menurun, Teddy tetap tampil pada acara pembukaan Pameran Retrospektif Godbless 50 tahun di Galeri Nasional Indonesia.

Didampingi oleh istrinya, Sim Siaw Yin, serta putrinya, Teddy duduk di barisan kedua saat Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbud Ahmad Mahendra memberi kata sambutan.

Keberadaannya pada acara tersebut membuka mata banyak penggemar tentang kontribusinya yang luar biasa dalam industri musik Indonesia.

Teddy, yang dulunya drummer Godbless, ternyata adalah Hitmaker sejati. Selain berperan dalam pembuatan album-album Godbless sejak tahun 1975, ia juga menciptakan lagu-lagu yang melahirkan berbagai musisi rock Indonesia, termasuk lady rocker Anggun C. Sasmi, Conny Dio, dan lainnya.

Salah satu karya andalannya adalah lagu “Mimpi” yang dinyanyikan oleh Anggun C. Sasmi pada tahun 1989 dan masih tetap populer hingga saat ini. Meskipun Teddy mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Anggun, ia merasa bangga melihat konser emas 50 tahun Godbless di GBK Senayan tahun lalu, di mana Anggun menyanyikan lagu “Mimpi.”

“Saya sudah nggak komunikasi lagi dengan Anggun. Waktu dia tampil di GBK (konser emas), dia sempat tanya Donny Fatah (pemain bas Godbless) mengenai kondisi saya. Tapi karena info yang didapat, saya masih sakit, ia tidak kasih kabar lagi,” kata Teddy saat diwawancara.

Meski tidak aktif lagi bermain musik, Teddy tetap mengikuti perkembangan musik Indonesia. Ia memulai karirnya sebagai drummer sejak usia 10 tahun, bergabung dengan berbagai band seperti Venus, Etika Nada, Flotilla, Bharata Band, dan akhirnya menjadi bagian dari Godbless pada tahun 1975.

Pencapaiannya bersama Godbless mencakup menciptakan lagu-lagu bersejarah seperti “Semut Hitam,” “Kehidupan,” “Rumah Kita,” “Musisi,” “Bla..Bla..Bla..,” dan “Huma di Atas Bukit.” Permainan drumnya, terutama pada lagu “Musisi,” dianggap sebagai atraksi drum rekaman rock terbaik di Indonesia hingga saat ini.

Meski kondisi kesehatannya menurun, Teddy tetap menjaga semangat dengan melakukan latihan terapi.
“Walaupun seperti ini (kondisi kesehatan menurun), saya begini saja. Kadang saya latihan (therapy). Karena begini (kondisi kesehatan), saya tidak bisa bikin lagu seperti dulu lagi,” ungkap Teddy.

Sebagai keluarga Tionghoa yang tumbuh di Gang Losufan Mangga Besar Jakarta Barat, Teddy juga mengakui bahwa ia masih menjaga tradisi ketionghoaan, terutama saat perayaan Imlek.

Meskipun sudah sangat melebur dengan budaya lain, Teddy dan keluarganya tetap merayakan Imlek dengan berkumpul dan bersilaturahmi.

Meski tidak lagi aktif di dunia musik, Teddy Sujaya Godbless tetap menjadi ikon dan inspirasi bagi generasi musisi Indonesia. Perjalanan karirnya yang panjang dan kontribusinya yang tak terlupakan membuatnya tetap dihormati sebagai salah satu legenda rock Indonesia.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: