KabariNews – Bangsa kita telah melahirkan legenda musik, bahkan jauh sebelum musik Rock and roll membahana dikancah musik dunia. Musisi Tielman Brothers menginspirasi performance dan gaya hampir semua musisi rock dunia masa kini. Tielman Brothers juga inspirator The Beatles, Rolling Stone dan musisi-musisi jingkrak penuh aksi dan gaya di planet bumi hingga saat ini.

Di sebuah teater kecil kami berkumpul mendengar kegelisahan begitu banyak seniman yang pikiran sehatnya merambah alam nyata hari ini. Persaingan bebas atau globalisasi. Kenapa tiba-tiba begitu penting dibahas? Kekhawatiran akan ladang kiprah yang semakin sempit? Atau hilangnya pamor, rezeki dan penggemar? Bukankah globalisasi tidak menjadikan dunia kesenian sepi? Semua akan berbondong-bondong melintasi batas-batas kota, negara, bersorak-sorak masuk lahan baru, kalau pun perlu planet di luar bumi sekalipun ditaklukan. Kenapa begitu risau?

Persaingan bebas menjadi ancaman ketika seniman kita yang akrab galau selama ini tanpa sadar sudah menjadi bagian kesenian dunia dalam dunia seni itu sendiri. Barangkali soal harmoni kehidupan berkesenian di negeri ini yang timpang, bisa jadi harapan dan janji kosong penguasa? Termasuk ketidakberdayaan menghadapi mafia pembajakan karya musik salah satunya? Artinya ketidaksiapan harmonisasi dan masih banyaknya masalah yang tak pernah tuntas, dan political will penguasa yang tak pernah terwujud.

Baca artikel selengkapnya di Kabari Digital