KabariNews – Bicara didepan orang banyak boleh dibilang susah-susah gampang. Seorang penulis handal pun kadang masih sering belepotan dan terkesan tak mampu bicara didepan banyak orang, padahal kalau sedang menulis jagonya minta ampun.
Bicara memang ada seninya,sebagian kalangan percaya bahwa ada dua jenis kepandaian komunikasi yang dimikili manusia yakni komunikasi lisan dan tulisan. Baiklah mari kita tinggalkan komunikasi tulisan dan beranjak pada seni komunikasi lisan atau verbal.
Berikut beberapa tips berbicara didepan banyak orang :
- Jika anda seorang yang pemalu, pertama-tama singkirlah rasa malu Anda jauh-jauh. Bagaimana caranya terserah Anda, jika rasa malu bersumber dari penampilan misalnya, baju, atau rambut. Segera perbaiki, lalu mulailah maju ke depan. 99 persen kesuksesan berbicara di depan orang adalah mengalami rasa malu, minder atau sungkan.
- Jika anda bukan orang pemalu dan mampu menyingkirikan rasa malu, 99 persen Anda sudah mampu bicara didepan banyak orang.
- Persiapan. Lakukan persiapan sebaik mungkin, belajar bicara sebentar didepan kaca bisa membantu. Atau buat catatan kecil sebagai panduan agar omongan Anda tidak melebar
- Sering membaca buku humor, lho kok? Betul ini termasuk penting, kenapa? Diharapkan anda mampu menyelipkan suasana humor disela omongan anda agar suasana menjadi sersan alias serius tapi santai
- Gaya bicara, tak perlu berpatokan dengan gaya bicara tertentu, cukup percaya dirilah dengan gaya bicara anda, namun sebaiknya berikan tekanan intonasi pada kalimat-kalimat yang krusial atau penting
- Bahasa tubuh. Gunakan bahasa tubuh dengan baik dan tak berlebihan. Misalnya jika ingin menunjuk sesuatu atau seseorang gunakan jari jempol tangan, jika ingin memberi semangat, jangan ragu-ragu mengepalkan tangan. Gerakan tubuh juga perlu dilakukan untuk menambah “daya gedor” pembicaraan anda.
- Pandangan mata. Sapulah pandangan anda ke seluruh audiens, jangan hanya terpaku pada satu titik. Audiens akan merasa dihargai jika sesekali Anda menoleh kepadanya
- Cocokan waktu, tempat dan jenis audiens. Jangan sampai salah menyesuaikan materi
(yayat/foto by:David Foster Nass/flickr)