Tidak seperti kamera Analog, pada kamera digital, seluruh hasil jepretan disimpan dalam media berbentuk seperti chip dengan ukuran lebih besar, bernama memori  card.

Daya tampung memori card ini bermacam-macam, ada yang 315 Kb, 1 G atau 2 G, semua tergantung keinginan. Semakin besar ukuran kilobytenya tentu semakin besar pula daya tampungnya menyimpan hasil jepretan.

Untuk memindahkan isi memori card, cukup disambungkan ke Komputer dan jreng! semua  ada dan anda tinggal pilih yang mau dicetak. Beda sekali dengan kamera manual dimana anda harus ke tukang cuci cetak foto lalu harus mendongakkan kepala dibawah cahaya hanya demi melihat bagaimana kira-kira hasilnya. Sejak  sistem digital mulai digunakan di dunia fotografi, perkembangan dunia fotografi mengalami perkembangan yang mencengangkan. Dari segi fungsi dan efesiensi, kamera digital jelas membawa perubahan besar. Orang tidak perlu lagi repot-repot membeli roll film atau bolak-balik mengganti setiap roll film yang habis.

Dengan teknologi digital semua itu tak perlu dilakukan. Kamera digital cara kerjanya boleh dibilang sudah “computerized”

Kamera digital biasaya cukup dilengkapi dengan layar LCD (liquid crytal display). Layar ini memungkinkan anda melihat langsung hasil jepretan sesaat setelah menjepret. Jadi anda bebas mengulang-ulang menfoto sampai didapatkan gambar maksimal.

Kamera digital menurut penggunaannya, dibagi menjadi dua, amatir dan profesional. Untuk amatir biasanya kamera poket sementara kaum professional, biasanya menggunakan kamera digital DSLR (digital single lens reflex). Bedanya, pada kamera poket lensa utama tidak bisa diganti-ganti. Ada juga perbedaan antara gambar yang disasar dengan hasilnya, karena ada perbedaan sudut pandang atau viewfinder. Semntara pada kamera SLR, selain lensa utamanya dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan, gambar yang disasar akan identik dengan hasilnya. Keunggulan lainnya, kamera DSLR juga memiliki fungsi pengaturan yang memudahkan penggunanya mendapat gambar maksimal, missal dengan adanya Focus, Shuttersped atau aperture.

Berikut tips-tips memotret dengan kamera Poket :

Kalau bisa pilihlah kamera poket dengan kerapatan titik cahaya yang tinggi atau megapixel yang besar karena ini akan mempengaruhi pecah atau tidaknya  gambar ketika dicetak besarkan. Kisaran 4-8 megapixel, sudah lumayan untuk amatir. Atur pencahayaan dengan white balance yang sesuai, ini perlu untuk menghindari gambar yang terlalu terang atau terlalu putih Di setiap kamera poket biasanya sudah diatur sistem yang cocok dipakai untuk masing-masing kondisi, misal untuk foto luar ruang atau pemandangan, pilihlah menu yang biasanya bergambar gunung. Atau menfoto di ruang terbuka dengan sinar Matahari langsung, pilihlah menu yang biasanya bergambar matahari. Kalau anda segan melakukannya anda tinggal pilih tombol auto. Gunakan layar LCD sebagai panduan anda mengira-ngira hasil jepretan. Bila ingin menfoto jarak jauh, gunakanlah fungsi zoom bila hasil masih tidak baik, lebih baik anda mendekati objek gambar Jangan langsung memencet tombol klik atau shutter pada kamera karena biasanya kamera membutuhkan waktu beberapa detik untuk proses Focusing. Focusing adalah kondisi dimana sistem kamera sedang mencari fokus suatu obyek. Tampilan di LCD saat focusing biasanya buram, tapi beberapa saat kemudian jelas dan clear. Jadi tekanlah tombol shutter dalam posisi “setengah”, setelah kamera selesai focusing, barulah jepret penuh. (yayat)