KabariNews – Kota Semarang kaya akan sejarah. Berkeliling Semarang mampu membangkitkan nostalgia karena akan banyak menemukan bangunan-bangunan ala jaman dahulu. Mulai dari bangunan kantor, hingga pabrik rokok. Bangunan-bangunan tua masih dilestarikan di sini. Salah satunya adalah Toko Oen.

Toko Oen dahulu adalah sebuah toko roti dan kue yang pertama kali dibuka di Yogyakarta pada tahun 1922. Kemudian menyusul dibuka di Semarang, Malang dan Jakarta. Namun tahun 1958 Toko Oen di Yogyakarta dan Jakarta telah ditutup, sedangkan yang di Malang dibeli oleh seorang pengusaha. Tinggal Toko Oen yang terletak di Jl. Pemuda 52, Semarang, yang tetap berdiri kokoh hingga sekarang.

Begitu memasuki Toko Oen, terlihat etalase yang memajang kue-kue di dalam toples besar. Benar-benar mengingatkan kita pada jaman dulu. Kue-kue yang dijual antara lain amandel (bakpia kering berisi kacang dan gula), kaastengel (kue keju kering), kattetonge (kue lidah kucing), roti putih telur, dan kue-kue kering yang berwarna warni. Interior di dalam toko membuat kita kembali ke masa lalu di mana perabotan terbuat dari kayu dan penerangan yang remang-remang. Grand piano tua, alat hitung jaman dahulu, hingga hiasan yang dipajang di Toko Oen bagai memutar masa lampau.

Awalnya Toko Oen dibuka untuk menyalurkan hobi Liem Gien Nio, istri dari Oen Tjoen Hok, seorang Letnan pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Sebagai seorang ibu rumah tangga, Liem memiliki waktu luang untuk melakukan hobinya, yaitu memasak. Ia mencoba membuat aneka macam panganan dan mencoba menjualnya. Dengan pergaulannya yang luas, ia tidak kesulitan mencari pelanggan. Apalagi rasanya cukup gurih dan lezat.

Karena pelanggan makin banyak, mulailah Liem Gien Nio yang didukung suaminya Oen Tjoen Hok membuka membuka Toko Oen tahun 1936 di Semarang. Toko Oen di Semarang mengalami metamorphosis, mulai dari toko roti, menjual minuman, menjadi restoran, hingga akhirnya menjadi restoran, toko es krim sekaligus toko roti dan kue. Tak hanya itu, Toko Oen juga menjual makanan dan snack yang mengingatkan kita pada jaman kolonial Belanda.

Makanan yang dijual di sini bermacam-macam, mulai dari appertizer sampai dengan dessert. Salah satu makanan khas Toko Oen yang terkenal enak adalah bistik lidah serta iga panggang. Untuk snack, di sini dijual kroket, risol, lumpia goreng, bitterbalen, poffertjes, dan calamari. Harga makanan di sini cukup terjangkau, apalagi porsi yang disajikan cukup besar.

Selain kue, yang menjadi ciri khas di Toko Oen adalah es krim. Ada macam-macam jenis es krim. Ada yang rasa vanilla, cokelat, kopi, dan berbagai buah-buahan dengan rasa yang unik. Dalam penyajiannya, es krim disajikan dengan kue lidah kucing, toping sirup, sampai buah-buahan.

Selain itu penyajian es krim yang disusun berwarna-warni membuat pengunjung tergugah untuk mencoba jenis-jenis es krim yang ditawarkan. Jangan heran kalau melihat sekelompok pengunjung yang saling mencicipi satu sama lain. Warna-warni es krimnya memang bikin penasaran. Pengolahan es krim ini pun masih menggunakan alat tradisional.

Untuk es krim, harga yang ditawarkan di dalam menu relatif terjangkau. Bahkan terhitung murah jika dibandingkan dengan es krim yang dijual di mall. Harganya mulai dari Rp 10.000 sampai dengan Rp 30.000.

Salah satu yang unik di Toko Oen adalah tukang masak, pelayan, penjaga toko roti, sampai penjaga pintu merupakan keturunan terdahulu dari pekerja di toko ini. Bahkan pekerja di toko ini memasuki generasi ketiga. Kemudian stelan baju dan celana putih ala koki menjadi ciri khas pakaian dari pelayan Toko Oen.

Suasana di dalam Toko Oen benar-benar menenangkan. Suara riuh di luar toko dapat teredam dengan baik. Apalagi sembari menikmati hidangan, kita ditemani dengan lagu-lagu jadul yang mampu membangkitkan nostalgia.

Kepengurusan Toko Oen diurus oleh keturunan Oen Tjoen Hok. Keterbatasan anggota keluarga yang bersedia mengurus toko Oen yang pada akhirnya membuat Toko Oen di Jakarta dan di Yogyakarta tutup. Selain itu Toko Oen tidak hanya ada di Semarang saja. Cucu Nyonya Liem juga membuka Toko Oen di kota Delft dan Den Haag, Belanda.

Apabila mampir ke Semarang, sempatkanlah diri Anda untuk mengunjungi Toko Oen. Nikmatilah makanan lezat dengan citarasa bersejarah. (chika)