KabariNews – Berbuka puasa dengan korma, mungkin sudah biasa bagi umat muslim di Indonesia. Namun, bagaimana dengan tomat rasa korma? Mungkin hanya sedikit yang sudah pernah mengkonsuminya.

Asep Sofari (50) petani asal Desa Dukuh Wringin, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes penggagasnya. Dia mengolah buah tomat rasa korma yang dia namakan Torakor (Tomat Rasa Korma). Sebenarnya secara rasa, Torakor sama sekali tidak mirip korma. Bahkan, rasa buah tomatnya terasa sangat lekat. Hanya, bentuknya yang terlihat seperti buah khas Timur Tengah itu.

Asep menceritakan, ide membuat Torakor karena dia melihat buah tomat kaya kandungan vitamin, tapi nilai jualnya tidak seberapa. Dari situ, timbul keinginannya untuk mengolah buah tomat menjadi buah memiliki nilai jual. Ada sejumlah tahapan untuk membuat Torakor. Pertama, buah tomat segar disiapkan sebagai bahan utama. Buah itu lantas ditusuk-tusuk secara merata dengan garpu. Proses selanjutnya adalah merendam buah tomat tersebut dengan air kapur sirih selama dua jam. Kemudian, buah tomat itu diambil bijinya dan dibersihkan.

Masih dengan ketelitian, buah tomat dimasukan ke panci untuk menjalani tahapan perebusan. Selama perebusan tomat juga diberikan gula pasir. Takarannya adalah 5:1 yakni 5 kg tomat diberi 1 kg gula pasir. Perebusan proses Torakor membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Baru setelah selesai, dilakukanlah penirisan selama 1 malam. Keesokan harinya, tomat-tomat itu dijemur di bawah matahari selama 3 hari. Hingga warnanya menjadi kecokelatan. Setelah selesai, membentuk tomat seperti bentuk buah korma tapi tanpa biji yang cocok untuk pembuka buka puasa.

Torakor dikemas hingga ukuran seperempat kilogram. Produk yang diciptakannya sejak 2006 itu dihargai Rp15.000. Produk Torakor sendiri telah mendapat lisensi dari dinas kesehatan setempat. Sehingga akan aman untuk dikonsumsi. Kini produk Torakor menjadi salah satu jajanan yang dijadikan oleholeh asli Brebes dan dijajakan di sentra oleh-oleh dan panganan di sepanjang jalur pantura Brebes. Torakor mampu bertahan hingga empat bulan.