Tujuh orang pendeta gay dan transgender dari San Francisco
Bay Area atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Seven Bay Area” kembali diakui
dan diterima oleh persekutuan Gereja Lhuteran Amerika untuk melakukan pelayanan,
pada hari Minggu kemarin.

Sebelumnya selama dua puluh tahun, persekutuan gereja terbesar
di Amerika tersebut menolak mengakui pendeta dari kalangan gay dan transgender
kecuali melalui sumpah yang dinilai diskriminatif.

Ketujuh pendeta tersebut, Jeff Johnson, Megan Rohrer, Paul Brenner, Craig
Minich, Dawn Roginski, Sharon Stalkfleet dan Ross Merkel mengaku hari minggu
itu merupakan hari yang membahagiakan bagi mereka. “Perasaan kami begitu campur
aduk,” kata Johnson seperti dikutip San Francisco Chronicle.

Para pendeta tersebut disambut hangat setelah hampir
setahun setelah majelis nasional dari Gereja Lutheran Injili di Amerika akhirnya
memutuskan ‘menerima mereka kembali’ sebagai anggota.

Rohrer,
yang melayani di empat gereja dan merupakan misionaris untuk kalangan tunawisma
mengatakan bahwa dirinya tak merasa hari Minggu itu sebagai hari pentasbihan
dirinya sebagai pendeta, melainkan hari di mana “Gereja menerimanya sebagai
seorang pendeta.”




Sementara pendeta Robert Johnson yang pada tahun 1990 pernah ditolak menjadi
pendeta mengatakan
 “Ini seperti seorang individu yang terpisah dari
keluarganya setelah ibunya mendepaknya,” katanya. “Gereja ibu telah
datang dan berkata ‘kau benar’.

Untuk
share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35236

Untuk melihat artikel Amerika / SF lainnya, Klik
di sini

Klik di sini
untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported
by :