Maraknya kasus penyakit
mematikan HIV/AIDS memerlukan perhatian yang ektra ketat, mengingat penyakit
ini sangat ditakuti di seluruh dunia. Ide untuk memasukan pengenalan dan
pencegahan HIV/AIDS ke dalam kurikulum resmi pun disampaikan Kepala Bidang
Pencegahan, Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinkes Kota Serang Ella
Maedela.

Seperti dikutip Republika
online, Ella menuturkan, pengetahuan bahaya HIV/AIDS seharusnya dikenalkan
kepada pelajar untuk mengurangi penderita. “Masa remaja atau pelajar khususnya
tingkat SLTA (sekolah lanjut tingkat atas) sederajat serba ingin tahu dan
mencoba hal-hal baru. Maka dari itu diberikan pengetahuan akan HIV/AIDS,
tentang apa saja penyebabnya, yang diberikan pada melalui mata pelajaran,”
papar Ella.

Ia menambahkan, kini Dinas
Kesehatan Kota Serang akan mencoba mengajukan materi HIV/AIDS supaya dimasukan
dalam kurikulum SLTA sederajat sebagai proteksi agar pelajar terhindar dari
penyakit yang belum ada obatnya itu.

Dari catatan Diskes, Ella
menyebutkan, data 2007 sampai September 2011 tercatatat ada 39 kasus HIV,
sementara untuk AIDS ada 69 kasus. Dari kasus tersebut sudah 32 orang meninggal
dunia. Penularannya pun beragam, mulai dari 55 persen karena jarum suntik, 24
persen akibat heteroseksual, dan 10 persen dikarenakan homoseksual dan
lain-lain. “Dilihat dari jenis kelamin, ada 74 persen laki-laki dan 26 persen
perempuan,” paparnya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37503

Untuk melihat artikel Pendidikan lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :