Selain mengutip data BPS
dan melongok langsung pabrik-pabrik berorientasi ekspor yang gulur
tikar, ada satu indikasi yang gampang dilihat kalau Indonesia sedang
mengalami imbas krisis finansial AS, yakni jumlah tukang ojek melonjak.

Indikasi
semakin kentara kalau kita menyusuri daerah pinggiran Jakarta seperti
di daerah Bekasi, Jawa Barat. Saepudin (24), seorang tukang ojek yang
biasa mangkal di depan perumahan Griya Asri, Kecamatan Setu, Bekasi
Timur, menuturkan dalam satu minggu belakangan saja, ada sekitar
sepuluh tukang ojek baru yang ikutan mangkal di Griya Asri. “Mereka
bilang baru pada kena PHK, jadi mau ikutan ngojek.” kata Saepudin.

Sebelum
tahun 2009, Saepudin menghitung tukang ojek di pangkalan Griya Asri
paling cuma delapan orang. “Saya hapal, orangnya kan itu-itu saja.”
kata Saepudin. “Sekarang sekitar tiga dua puluh orang. Itu baru yang
setiap hari narik dan mangkal di sini, belum termasuk yang cuma
sesekali narik.” paparnya lagi. Menurut Saepudin kalau ditotoal semua
bisa mencapai 40 orang dengan tukang ojek yang biasa mangkal malam hari.

Di
Stasiun Tambun, Bekasi, jumlah pengojek motor juga meningkat drastis,
menurut Anton (38) salah satu tukang ojek yang juga menjadi pengurus
Paguyuban Ojek Terminal Tambun (POTT), jumlah tukang ojek di sekitar
Terminal Tambun meningkat drastis. Anton tak merinci jumlah persisnya,
kata dia berkisar dua puluh lima orang. “Mereka berlum terdaftar dalam
organisasi kita, tapi kita gak larang mereka cari penumpang disini,
asal bisa tertib.” ujarnya. POTT sendiri saat ini beranggotakan 35 orang tukang ojek yang mangkal di sekitar stasiun Tambun.
Kawasan itu memang terlihat begitu sesak dengan deretan motor ojek.

Di
dekat kawasan industri 2100 Cikarang, Jawa Barat, jumlah tukang ojek
baru juga meningkat signifikan. Bahkan dari pantauan Kabari, jumlah
pangkalan ojek baru juga bertambah. Sebelumnya di kawasan tersebut
hanya ada satu pangkalan ojek, kini ada tiga dengan jarak yang tak
berjauhan. Setiap pangkalan sendiri berjumlah sekitar lima sampai
sepuluh tukang ojek.

Kabari juga melihat, di sepanjang
jalan Raya Setu, Bekasi Timur sampai Cibitung sepanjang kurang lebih 10
km, terdapat sedikitnya 14 kompleks perumahan. Dan didepan semua
kompleks perumahan itu ada pangkalan ojeknya. Luar biasa!

Mayoritas
para pengojek-pengojek baru itu tadinya adalah karyawan pabrik. Ada
yang bekerja di pabrik garmen, tekstil, elektronik atau manufaktur. Dan
umumnya semua berorientasi ekspor. Karena situasi ekonomi global sedang
lesu, mereka kemudian di PHK.

Seperti
dituturkan Untung Sumadi (32) tukang ojek yang mangkal di Griya Asri.
Untung sebelumnya adalah karyawan bagian distribusi sebuah perusahaan
garmen di Bekasi Utara. Februari lalu perusahaannya melakukan
restrukturisasi, bersama sekitar 220 karyawan lain, Untung pun di PHK.
“Perusahaan sih gak tutup, tapi cuma kurangin pegawai, katanya karena
penjualan turun,” ujar Untung. Dengan masa kerja tiga tahun Untung
mengaku mendapat pesangon tiga bulan gaji. “Duit pesangon segitu cukup
buat apa? Sebentar juga habis.” kata Untung yang kemudian menjadi
tukang ojek sembari mencari pekerjaan lain.

Menurut
Untung, ada lima orang teman kerjanya yang sama-sama jadi tukang ojek
dan sekarang mangkal di Stasiun Tambun. “Waktu kerja dulu jabatan
mereka malah lumayan, ada yang HRD, Quality Control dan administrasi.” papar Untung.

Hal
yang sama diutarakan Joko Susilo (23), bujangan yang sebelumnya bekerja
di perusahaan outsuorcing untuk pabrik elektronik Panasonic ini, juga
terpaksa jadi tukang ojek. Awal Maret kemarin kontrak kerjanya tidak
diperpanjang. Joko mengaku yakin alasan pemecatan dirinya bukan karena
kinerja, tetapi karena Panasonic sendiri sedang guncang. “Buktinya,
hampir semua pekerja kontrak seperti saya tidak dipakai lagi.” tutur
Joko. Joko juga mengaku bingung bagaimana membiayai hidupnya. Selain
kredit motor yang belum lunas, Joko juga harus membayar kos karena dia
merantau disini. Joko lalu berpikir, menjadi tukang ojek adalah salah
satu solusi meski sementara.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32929

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket