Jakarta, KabariNews.com- Keterlibatan Ibrohim alias Boim dalam rencana serangkain teror bom di Indonesia ternyata cukup dalam. Menurut keterangan yang dirilis Divisi Humas Polri pada jumpa pers di Jakarta Rabu (12/08) pagi ini, Ibrohim diduga memiliki peran yang cukup dominan.
“Ibrohim berperan cukup dominan, karena dia bekerja di Ritz Carlton dia bisa memasok bom kepada pelaku bom di kamar 1808 melalui loding dock.” kata Brigjen (Pol) Nanan Soekarnan sembari memperlihatkan rekaman CCTV hotel Ritz Carlton.
Ibrohim diduga kuat memasukan bom dalam kardus bunga melalui loading dock hotel JW Marriot pada 16 Juli 2009 pagi. Bom diangkut dengan mobil pick up sewaan dari rumah di daerah Jakarta Selatan. Kardus ini dikirim ke kamar 1808 dimana Dany Dwi Permana sudah berada disana.
Ibrohim pula yang ‘menggambar’ situasi atau melakukan survei di kedua hotel. Bahkan Ibrohim mengusulkan kepada Saifudin Zuhri agar sasaran bom diarahkan ke dua restoran di hotel JW Marriot dan Ritz Calrton. Pemilihan kedua tempat itu karena setiap Jumat pagi tempat itu dijadikan tempat informal meeting oleh para pebisnis asing.
Dalam keterangan pers tersebut, juga disebutkan brohim memasukan bom dan pelaku bom bunuh diri Nana Ichwan Maulana ke hotel Ritz Carlton lewat pintu masuk karyawan pada tanggal 17 Juli 2009 jam 06.15 pagi atau beberapa jam sebelum peristiwa ledakan.
Rencana Pembunuhan Presiden
Nanan Sokarnan melanjutkan, pasca peledakan bom Mega Kuningan, Ibrohim bergabung dengan Saefudin Zuhri, Amir Abdillah dan Noordin M Top di sebuah rumah di Perum Nusaphala jati Asih, Bekasi. Belakangan rumah ini disergap polisi dan dua orang pernghuninya, Aher Setiawan dan Eko Peyang tewas ditembak.
Di rumah inilah mereka merencanakan pembunuhan terhadap presiden SBY. Bahkan menurut polisi, Ibrohim menyatakan siap menjadi pelaku bom bunuh diri dalam usaha pembunuhan Presiden SBY. Rencananya peledakan dilakukan dengan bom mobil sesaat sebelum peringatan agustusan .
Kemudian Ibrohim diungsikan sementara ke Temanggung sambil menunggu persiapan peledakan ini matang. Namun polisi sudah mengendus pergerakan kelompok ini. Dalam waktu hampir bersamaan, polisi menyergap rumah di Jati Asih dan di Temanggung, Sabtu (8/08).
Seperti diberitakan, polisi berhasil menewaskan Ibrohim di Temanggung yang awalnya diduga adalah Noordin M Top, serta menembak mati Aher Setiawan dan Eko Peyang di Jati Asih, Bekasi.
Sebelumnya diriwayatkan pula bahwa Ibrohim pernah bekerja di bagian Pertamanan Jakarta Hilton Convention Centre antara tahun 1994-1997. Ibrohim lalu masuk jaringan Jamaah Islamiyah pada tahun 2000 diajak oleh Saifudin Zuhri. Ibrohim juga pernah bekerja sebagai florist di hotel Mulia tahun 1997-2005.
Pada tahun 2005, Ibrohim menjadi anggota Tim Khos (tim untuk operasi teror) pimpinan Saefudin Zuhri. Kemudian dia bekerja sebagai florist sebuah perusahaan outsourcing “Cynthia” dan ditempatkan di hotel JW Marriot sejak 28 April 2005. Tiga bulan kemudian dipindahtugaskan ke hotel Ritz Carlton.(olv)
<object width=”425″ height=”344″><param name=”movie” value=”http://www.youtube.com/v/zzbU2dTUNLo&hl=en&fs=1&”></param><param name=”allowFullScreen” value=”true”></param><param name=”allowscriptaccess” value=”always”></param><embed src=”http://www.youtube.com/v/zzbU2dTUNLo&hl=en&fs=1&” type=”application/x-shockwave-flash” allowscriptaccess=”always” allowfullscreen=”true” width=”425″ height=”344″></embed></object>
Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33569
Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini
Klik disini untuk Forum Tanya Jawab
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________
Supported by :