Dua mantan Jenderal yang selama ini sering berseberangan, yakni Ketua Umum Hanura Jenderal (Purn) Wiranto dan Ketua Dewan Pembina Gerindra Letjen (Purn) Prabowo, memperlihatkan kemesraan politik saat keduanya hadir dalam pertemuan untuk menyikapi proses pelaksanaan pemilu legislatif di kediaman Megawati, siang tadi.

Kemesraan politik  keduanya memang sudah terlihat selama berlangsung kampanye pemilu legislatif beberapa waktu lalu.

Ketika itu baik Wiranto dan Prabowo sama-sama menyatakan tak menutup pintu jika Hanura-Gerindra nantinya akan berkoalisi.

Dan tampaknya koalisi dua mantan Jenderal yang menjadi tokoh penting ketika kerusuhan Mei 98 terjadi–Wiranto Panglima TNI, Prabowo Panlima Kostrad–semakin mendekati kenyataan. Sehari sebelumnya Senin, (13/04) di DPP Hanura, Prabowo mendatangi Wiranto dan keduanya sepakat membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) menyikapi kisruhnya pemilu legislatif 2009.

Berbagai media menyebut, pertemuan tersebut adalah embrio yang mengarah kepada koalisi.  “Kedatangan saya ke sini untuk berkonsultasi, beliau kan senior saya.” ujar Prabowo ketika itu.

Wiranto Sebut Saudara

Tak pelak, dari sejumlah tokoh yang hadir dikediaman Megawati hari ini, Wiranto dan Prabowo menjadi incaran wartawan untuk diwawancarai. Apalagi mengingat keduanya dikabarkan berseteru selama 10 tahun.

Usai menjawab beberapa pertanyaan wartawan yang mengerubunginya, Wiranto menoleh kebelakang mencari Prabowo, “Mana saudara saya itu?” ujarnya.

Dia lalu mendekati Prabowo yang berada beberapa langkah di belakangnya dan juga tengah diwawancarai wartawan.

“Kalian ini lucu ya, selama 10 tahun kita di-imejkan enggak cocok, berkelahi,  berseteru dan sekarang bertemu dan disebut bersejarah. Lha wong kita ini sering ketemu terus, cuma enggak kita ekspos di media.” seloroh Wiranto ketika jalan berdampingan bersama Prabowo.

Keduanya lalu berjalan beriringan menuju pintu keluar kediaman Megawati.

Sebelum berpisah dan masuk ke mobil masing-masing, Prabowo dan Wiranto berjabat erat, bahkan Prabowo memberikan hormat militer kepada Wiranto.

Konflik Wiranto-Prabowo

Masyarakat amat mafhum jika keduanya dulu ketika masih menduduki posisi penting di militer, mereka kerap berseberangan dan berbeda pendapat.  Banyak kalangan juga melihat adanya rivalitas antara Wiranto dan Prabowo terutama menjelang tumbangnya rezim Soeharto. 

Jejak konflik mereka yang tercatat antara lain,  Prabowo pernah menuding Wiranto sengaja mengosongkan pasukan di saat kondisi Jakarta memanas pada Mei 1998. Kala itu, Wiranto pergi ke Malang untuk melantik beberapa pejabat TNI AD.

Menurut pengakuan Wiranto, dirinya pernah marah besar kepada Prabowo karena berinisitaif melakukan penculikan terhadap para aktivis. Beberapa lama kemudian Prabowo dipecat dari dinas militer atas rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang disetujui Wiranto.

Lalu keduanya juga menyatakan pendapat yang berbeda dan cenderung saling menuding satu sama lain dalam buku mereka, terkait peristiwa Mei 1998.

<object width=”425″ height=”344″><param name=”movie” value=”http://www.youtube.com/v/r1ohCGT4RUc&hl=en&fs=1″></param><param name=”allowFullScreen” value=”true”></param><param name=”allowscriptaccess” value=”always”></param><embed src=”http://www.youtube.com/v/r1ohCGT4RUc&hl=en&fs=1″ type=”application/x-shockwave-flash” allowscriptaccess=”always” allowfullscreen=”true” width=”425″ height=”344″></embed></object>

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32936

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket