Serang, KabariNews.com – Sebuah semburan lumpur yang mirip lumpur panas Lapindo di Sidoarjo muncul beberapa waktu lalu di Serang, Banten.

Semburan lumpur muncul pada hari Sabtu (20/6) saat sedang dibuat sumur pompa air untuk kebutuhan air bersih di Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) di Kampung Astana, Desa Walikukung, Kecamatan Carenang, Banten .

Semburan mencapai ketinggian 10 meter, akibatnya atap bangunan Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) yang berada dekat di lokasi hancur.  Pondasi serta lantai bangunan juga ambrol terendam lumpur.

Semburan lumpur yang diikuti bau gas menyengat membuat warga di sekitar lokasi semburan khawatir, pasalnya hingga hari ini belum juga ada penanganan khusus untuk mengatasi semburan tersebut.

Sunarto, warga setempat menuturkan, akibat semburan lumpur tersebut seluruh warga di sekitar lokasi cemas dan berharap pemerintah bertindak cepat mengatasi kejadian ini.

“Kami semua khawatir mas, takut kalau semburan lumpur di sini sama
seperti semburan lumpur Lapindo. Kami berharap pemerintah bertindak cepat sebelum semburan tersebut meluas.” ucapnya.

Gubernur Banten, Ratu Atut Choisiyah, saat melihat lokasi semburan
menuturkan kekhawatirannya bila penanganan semburan tidak segera
diatasi.

“Semburan lumpur harus segera diatasi, agar tidak menambah kerugian dan kepanikan warga,” ujarnya.

Selain itu, Ratu Atut menambahkan bahwa agar Dinas terkait, yakni Dinas Kesehatan dan Dinas Pertambangan dan Energi segera mengatasi kejadian tersebut, serta tidak saling melempar tanggung jawab atas musibah ini.

Proses penggalian yang dilakukan oleh LSM PH Japan Foundation ini dilakukan atas seizin Kepala Dinas Kesehatan melalui Puskesmas.

Dalam keterangan lain, Dinas Pertambangan selama ini merasa tidak
diberitahukan dan tidak mengeluarkan izin mengenai adanya proses
pengeboran tersebut.

Proses pengeboran yang mencapai kedalaman 100 meter tidak dapat
dikatakan pengeboran biasa dan harus dilakukan atas izin Dinas
Pertambangan.

Namun Dinas Kesehatan menganggap tidak perlu izin Dinas Pertambangan dengan alasan kegiatan penggalian tersebut untuk kegiatan kemanusiaan.

Semburan lumpur yang semakin hari terus bertambah ini membuat Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Bakornas PBPP) berencana untuk mengalirkan aliran lumpur ke sungai terdekat.

Anggota Sekretariat Bakornas PBPP, Herry Heiyadi dalam keterangannya kepada wartawan pada hari Selasa (23/6) menjelaskan, pihaknya berencana mengalirkan aliran lumpur ke sungai terdekat.

“Kami akan segera melakukan koordinasi dengan Satkorlak guna mengatasi semburan lumpur di Serang, Banten. Rencananya lumpur akan coba dialirkan ke sungai atau kali-kali terdekat dengan menggunakan pipa atau dengan pembuatan parit.” ucapnya.

Selain telah merusak bangunan gedung pusat kesehatan desa, lumpur juga telah merendam sawah warga dengan tinggi 2 meter. Akibatnya warga merasa dirugikan karena mengalami gagal panen.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33267

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Gihan Law Office