Peresmian Jembatan Nasional Suramadu pada Rabu 10 Juni bakal
meriah. Pasalnya, dari rencana 5.000 undangan yang akan hadir pada acara
tersebut, jumlahnya bertambah menjadi sekitar 6.500 undangan. Diantara jumlah
undangan yang bertambah, yakni beberapa gubernur. Semula gubernur yang akan di
undang hanya di Jawa dan Bali, namun
kenyataannya banyak gubernur di Sumatera dan Kalimantan juga ingin menghadiri
acara terebut.

Sekretaris Daerah Propinsi Jatim, DR Rasiyo saat jumpa pers dan acara gladi
bersih di lokasi peresmian tepatnya di sisi Madura, Senin (8/6) mengatakan,
diantara undangan tersebut adalah semua mantan presiden, meliputi B J Habibie,
Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarno Putri. Diundangnya para mantan
presiden tersebut, karena sejarah perjalanan pembangunan jembatan ini
melibatkan semua mantan presiden sesuai dengan kewenangannya saat itu. Tentang
kesanggupan hadirnya mantan presiden tersebut, kami belum mendapatkan
informasinya hingga saat ini.

Photobucket

Dikatakannya, dalam acara peresmian jembatan tersebut, panitia akan menampilkan
beberapa suguhan tarian hasil kolaburasi kesenian Jawa dan Madura. Busana yang
dikenakan oleh penari adalah berasal dari pakian adat masyarakat Madura.

Selain tarian, panitia juga akan mengerahkan empat buah kapal wisata yang akan
hilir mudik di bawah Jembatan Suramadu. Kapal-kapal tersebut akan mempercantik
suasana keindahan panorama di sekitar jembatan.

Rasiyo menambahkan, perjalanan mewujutkan pembangunan Jembatan Suramadu,
Pemprop Jatim sebelumnya telah lebih awal mengalokasikan dana stimulan senilai
Rp 50 miliar. Dana tersebut hanya cukup untuk membeli sebagian balog girder
sebagai tiang pancang di Causeway sisi Surabaya
dan Madura. Pencairan dana itu bisa dikatakan bentuk kenekatan pemprop untuk
segera mewujutkan impian panjang, yang sejak tahun 1950 telah digulirkan oleh
mantan Gubernur Jatim, H Mohammad Noer dan ditindak lanjuti oleh gagasan Prof
Dr Sedyatmo (alm) yang mengusulkan sebuah ide mengenai menghubungkan langsung
antara pulau Sumatera dan Jawa, tahun 1960-an dengan konsep Tri Nusa Bima
Sakti.

Dikatakannya, peran Pemprop Jatim dalam pembangunan jembatan ini, selain
sebagai fasilitator dalam mewujutkan pembangunan juga ikut andil dalam
kebijakan berlangsungnya pelaksanaan pembangunan. Salah satu diantaranya yakni
dominasi pengalokasian anggaran untuk kebutuhan jalan akses.

Photobucket

Dari kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan akses sisi Surabaya mencapai 131.337,77 m2 terdiri atas
550 persil/kepala keluarga (KK). Semua dana kebutuhan lahan tersebut, dipenuhi
dari APBD Jatim yang nilainya mencapai Rp 176.975.583.707,45. Lahan-lahan
tersebut berada di Kelurahan Gading, Tanah Kalikedinding, Kedung Cowek dan
Tambak Wedi.
Sama halnya di sisi Surabaya,
di sisi Madura kebutuhan lahan untuk jalan akses yang mencapai 658.966 m2
terdiri atas 564 persil tanah. Dengan total kebutuhan  dana yang terserap
untuk pembebasan lahan mencapai Rp 98.106.934.69,94. ”Semua kebutuhan dananya
juga berasal dari APBD Jatim,” kata pejabat yang sebelumnya menjadi Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim.

Rasiyo menambahkan, kawasan di kiri dan kanan Jembatan Suramadu merupakan
wilayah sangat berpotensi sebagai pusat pengembangan kawasan perekonomian. Di
lokasi tersebut rencananya bakal dikembangkan menjadi pusat keramaian bertaraf
internasional.

Di sisi Surabaya,
kawasan bakal dilengkapi dengan pusat perkantoran, areal pameran dan wisata.
Sedangkan di sisi Madura akan digenapi dengan Islamic Center, pusat olahraga,
areal pergudangan, industri. Wilayah di sisi Madura, dari segi perencanaan
sangat diminati investor. Sebab, selain harga tanah terjangkau dan lokasi
bagus, tenaga kerja juga murah. Selain itu hasil bumi seperti tambang yang bisa
dikembangkan. Adapun lahan yang nantinya diproyeksikan untuk mewujutkan kawasan
tersebut, masing-masing seluas 600 ha baik di sisi Surabaya maupun Madura.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, Ir Ahmad Ghofar Ismail, MSc
mengatakan, total dana yang terserap untuk pembangunan fisik jembatan ini
sekitar Rp 5 triliun. Dana tersebut diantaranya untuk pembangunan jalan dikedua
sisi baik Madura maupun Surabaya,
Causeway di kedua sisi serta pembangunan bentang tengah. 

Photobucket

Diakuinya, memang jumlah dana yang terserap untuk pembangunan jembatan itu
melebihi dari yang semua diestimasikan pada tahun 2002 yakni sekitar Rp 3,5
triliun. Namun kerena proyek ini sistem pendanaannya bersifat multiyears
maka alokasi anggaran yang dibelanjakan mengikuti harga kebutuhan bahan baku tiap tahunnya.

Pada pembangunan jembatan ini, pondasi yang digunakan untuk Causeway adalah
tiang pancang baja dengan diameter 600 mm dan sebagian 1.000 mm. Dengan panjang
rata-rata untuk sisi Surabaya sekitar 25 m dan sisi Madura 33 m.
Tentang jalur kendaraan roda dua, batas nyaman berkendara bagi sepeda motor
yang melintasi Jembatan Nasional Suramadu adalah kecepatan 40 km/jam. Dengan
kecepatan tersebut, pengendara akan lebih santai dan terasa nyaman saat
mengemudikan motornya. Selain itu mereka dengan mudah bisa mengendalikan
kecepatannya saat angin di laut menjadi kencang.

Jalur sepeda motor ini beberapa kali dilakukan uji coba diantaranya oleh
Menteri Perhubungan, Jusman Syafi’i Jamal dan Bupati Bangkalan, Fuad Amin pada
21 April dan oleh Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Hermanto
Dardak, Sabtu (6/6) 
Dengan lebar jalur sepeda motor 3 meter, kendaraan yang melintasi jalur
tersebut masih bisa saling menyalip . Namun demikian, bukan berarti mereka bisa
saling kebut-kebutan. Karena jalur tersebut berbeda dengan jalur jalan di
darat, serta terus berubahnya kecepatan angin laut di jembatan juga harus
diperhatikan.

Kondisi badan jalan pada jalur motor di sisi Causeway Surabaya dan Madura
berbeda dengan kondisi di bentang tengah. Pada jalur di sisi Surabaya dan Madura, badan jalan terbuat dari
struktur beton, sehingga unsur kerataan jalan tidak semulus dengan yang terbuat
dari aspal pada bentang tengah sepanjang 818 meter.
Keberadaan proyek Jembatan Suramadu ini juga menjadi pusat pelatihan dan kajian
(training ground) bagi tenaga-tenaga ahli Indonesia. Proses ahli teknologi
tidak terbatas pada staf proyek, tetapi juga kepada tenaga ahli-tenaga ahli
lainnya.
Panjang total Jembatan Suramadu 5.438 m, meliputi Causeway sisi Surabaya 1.458
m, Causeway sisi Madura 1.818 m. Sedang untuk bentang tengah panjang
keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua Approach Bridge masing-masing 672
m dan Main Bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya
mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek pembangunan Jembatan
Suramadu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2002. (seperti dikutip dalam rilis
suramadu.com)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33204

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket