KabariNews – Hari yang padat harus diisi dengan makanan yang lezat dan mengenyangkan, pilihan ketupat sayur pun jadi menu tepat untuk santap pagi. Di Jakarta ketupat sayur bukanlah menu yang asing lagi, karena banyak digemari dan memang berasal dari tanah Betawi.

Potongan ketupat yang disiram sayur labu dengan tambahan semur telur dan kerupuk menggoda selera, apalagi jika disantap untuk sarapan pagi. Di Jatibening, Bekasi ada ketupat sayur yang cukup terkenal lezatnya, meski tanpa merek atau tulisan yang terpampang pada gerobaknya, banyak pelanggan sudah mengantri sejak pukul 06.00 WIB.

“Memang tidak ada namanya, tapi orang menyebutnya ‘ketupat sayur pom bensin’. Rasanya enak, bumbunya juga ngga berubah, masih sama seperti yang dulu. Pokoknya enak,” ungkap Stenly salah satu pelanggan.

Setiap pagi, gerobak ketupat sayur yang mangkal di depan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar ) atau pom bensin, yang terletak di Jalan Raya Jatibening ini tidak pernah sepi pelanggan. Meski terkesan sederhana karena mangkal di pinggir jalan raya, ketupat buatan Rosul (42) itu menghasilkan jutaan rupiah per hari.

Paling tidak 300 porsi ketupat sayur terjual, bahkan jika hari libur Rosul dengan dua pembantunya bisa menjual lebih dari 500 porsi. Apa istimewanya? Yang membedakan ketupat sayur buatan Rosul adalah bumbu kuahnya. Selain ketupat yang legit, campuran sayur labu dan semurnya begitu pas di lidah. Tak mahal, hanya dengan Rp 7000 seporsi ketupat sayur komplit bisa jadi sarapan mengenyangkan.

Dari dorong sampai mangkal

Dibantu sang istri, Rosul meracik bumbu ketupat sayur setiap harinya. Sebelum mangkal di depan pom bensin, Jatibening , dulu Rosul mendorong gerobak dagangannya ke komplek-komplek perumahan. Usaha coba-coba ini dimulai Rosul sejak tahun 1995, terpikir untuk berjualan ketupat karena ia menilai ketupat sayur masih jarang kala itu. “Kalau jualan bakso, mie ayam sudah banyak. Saya juga tidak bisa masaknya, cuma bisa masak ketupat lebih gampang” ujarnya pada Kabari.

Rosul mengaku tidak ada resep rahasia dalam masakannya, ia hanya berusaha memberikan yang terbaik dari racikannya. Masukan dari pelanggan pun jadi panutannya agar rasa masakan lebih sempurna. “Ada masukan dari pelanggan. Dulu kalau kurang kental santannya, mereka bilang ‘sul kurang kental santannya, trus kalau ditambahin garam sedikit lebih enak nih’ gitu” papar ayah dua anak itu menirukan masukan pelanggan.

Pegawai SPBU yang jadi pelanggan tetap membuat rejeki Rosul semakin bertambah. Ini asal muasal Rosul berjualan
di depan pom bensin. Karena setiap hari melayani sarapan para pegawai, Rosul pun memarkir gerobaknya tepat di depan pintu masuk pom bensin usai berkeliling. Karena setiap hari habis di lokasi itu, makanya ia putuskan untuk mangkal saja disitu. .

Keuletan Rosul semata-mata ia lakukan demi keluarga. Ia ingin anak-anaknya kelak menjadi orang sukses. Dari hasil berjualan ini Rosul bisa menyekolahkan anaknya hingga universitas. “Alhamdulilah bu, untuk biaya sekolah anak-anak sudah tidak lagi dari kantong. Saya punya kontrakan rumah dan sewanya untuk biaya mereka,” ujarnya bangga.

Yang beli wajib antri

Jika sedang ramai, penjual ketupat sayur ini mudah dikenali cukup dari banyaknya antrian kendaraan dan pelanggan. Beberapa pembeli memang kebanyakan beli untuk dibawa pulang, namun ada juga yang suka menikmatinya di tempat. Disediakan kursi kayu panjang, tapi ada juga pembeli yang memilih duduk di trotoar jalan atau langsung meminta diantar ke mobil.

Ketupat sayur yang disertai dengan siraman kuah sayur labu bercita rasa kuat. Kuahnya merah kekuningan selalu disajikan panas dengan rasa pedas-gurih yang mantap. Rasa gurih berasal dari santan yang dipadu dengan cabai serta bumbu yang pas. Selain itu ada satu buah telur ayam (utuh) dan satu potong tahu dimasak semur yang berasa manis. Paduan kedua masakan itu menjadi penyeimbang rasa kuahnya yang gurih-gurih pedas. Tambahan akhir ada sambal dan kerupuk sebagai pelengkap. Bila kurang kerupuk, pembeli boleh minta lagi atau mengambilnya sendiri.

Hanya dalam waktu 5 jam dagangan Rosul bisa langsung habis dibeli pelanggan. Buka mulai pukul 06.00 – 11.00 WIB, tapi terkadang bisa habis sebelum jam tutup. “Kadang kalau hari libur jam 09.00 pagi sudah habis. Tergantung pelanggan saja, pokoknya jam 11.00 saya sudah pulang untuk menyiapkan ketupat untuk besoknya” pungkasnya.

(Pipit)