Finalis PPBN 2016KabariNews – ‘Muda, Gaya dan Berbudaya’ adalah tema besar yang diusung ajang Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) 2016. Ajang bergengsi nasional ini sudah enam kali digelar dan telah sukses mencetak generasi-generasi baru penerus warisan budaya leluhur, batik.

Ajang pemilihan ini merupakan cara yang  dianggap efektif untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan pada warisan budaya nusantara di kalangan generasi muda. Diharapkan dengan adanya duta-duta batik mampu meningkatkan kualitas batik Tanah Air sehingga mampu menjadi produk kreatif yang bisa memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.

Tahun ini PPBN melahirkan duta batik baru, mereka adalah Kevin Lineria dari Jawa Barat dan Hendita Khairina dari Jawa Timur yang dinobatkan sebagai Putra Putri Batik Nusantara 2016. Penganugerahan gelar dilakukan di Ballroom Kuningan City, Jakarta (30/9). Dalam ajang tersebut, Kevin dan Hendita berhasil menyisihkan 13 pasang finalis dari 15 kota se-Indonesia. Keduanya kini siap melanjutkan tongkat estafet generasi sebelumnya untuk mempromosikan batik serta mengedukasi masyarakat Indonesia dan dunia, tentang nilai luhur batik sebagai warisan budaya bangsa yang sarat makna.

Pada Kabari, Kevin dan Hendita mengaku bangga bisa menjadi bagian dari PPBN. Kevin merasa ajang ini bukan kompetisi biasa, dimana hanya mencetak pemenang, tapi banyak pembekalan yang didapatkan selama mengikuti karantina. “Selama seminggu kami dibekali banyak materi. Ajang ini memberikan banyak pengalaman berharga yang tidak terlupakan, bukan hanya tentang batik tapi secara luas” kata pria lulusan Fisip Universitas Indonesia 2014 dengan IPK terbaik itu.

Sementara Hendita melihat ajang ini sebagai kompetisi berbobot, ia mengaku mendapat banyak ilmu yang bisa ditularkan kepada generasi muda lainnya. “Saya belajar banyak hal di PPBN, dan tentu keberhasilan ini tidak ingin sampai disitu saja, saya mau terjun langsung dan mengedukasi semua kalangan apa itu batik terutama anak-anak muda. Tidak semua orang tahu batik. Bagaimana membedakan batik cap, tulis, dan yang marak saat ini tekstil, jelas berbeda” kata gadis bekulit sawo matang itu.

PPBM 2016“PPBN lebih dari sekadar ajang pemilihan, melainkan sebuah wadah pengembangan potensi diri yang melatih para pesertanya untuk terjun ke dunia profesional. Selain itu, PPBN membuat peserta menjadi kenal, paham, dan cinta batik” sambung Kevin.

Sebelum terpikir untuk ikut ajang PPBN, keduanya mengaku sudah mengenal batik. Kevin sendiri sudah sering menggunakan batik sejak dia masih duduk di bangku SMA. “Sebelum batik diakui Unesco, saya sudah suka pakai batik. Saya tidak malu, bahkan bangga sejak dulu” akunya.

Sama halnya dengan Hendita, sebelum mengikuti ajang PPBN gadis kelahiran Malang, 9 Juli 1992 itu mengaku menggali batik dari keluarga dan internet “Eyang saya kolektor batik, dari koleksi beliau saya mengenal aneka motif, warna batik yang dimiliki. Awalnya penasaran, tanya sana sini, buka internet dan sebagainya, untuk tahu sedikit sejarah batik. Paling tidak saya punya sedikit bekal sebelum ikut audisi” papar putri pasangan Diana Anita dan Drs H. Hendro Guntur.

Berangkat dari kecintaannya pada batik, Kevin merasa tertantang bisa menjadikan batik sebagai salah satu lifestyle di Indonesia. Setali tiga uang dengan usaha yang tengah dirintisnya yaitu bisnis event organaizer yang fokus pada pelestarian kebudayaan, Kevin merasa langkahnya semakin terbuka lebar. Sambil jalan kata Kevin, ia ingin mempromosikan batik dengan program yang lebih kekinian untuk menjangkau generasi muda. Selain menggelar event tentang batik, Kevin bersama rekan finalis lainnya berencana membuat museum batik digital dimana di dalamnya akan banyak informasi tentang batik. “Saya tertarik ikut ajang ini, karena relevan dengan background saya, tentunya bisa saling menunjang” ungkap pria yang memiliki moto hidup ‘Dunia memberikan segalanya bagi siapa yang pintar menterjemahkannya’ itu.

Ketertarikan Hendita pada batik juga berkaitan dengan hobinya mendesain baju. Sarjana Ilmu Komunikasi Public Relation Universitas Brawijaya ini pun tengah merintis usaha fashion batik. Meski masih terbilang baru, Dita begitu saapaan akrabnya optimis karyanya bisa diterima. “Awalnya saya desain baju untuk saya pakai sendiri, banyak yang memuji dan meminta saya buatkan. Saya pikir ini peluang. Saya mendesain baju dengan aplikasi batik dengan kain polos untuk menambah ketertarikan generasi muda” ungkapnya.

Sebelum menjuarai PPBN 2016, ternyata keduanya sudah pernah menjuarai berbagai kontes pemilihan remaja berbakat. Kevin adalah alumni Remaja Ceria, ia meraih juara pertama Anugerah Putra Remaja Ceria Jakarta
Selatan 2012 dan Juara 2 Putra Remaja Ceria DKI Jakarta 2012, sedangkan Hendita pernah mengikuti Hilo Green Ambassador 2014 dan meraih gelar 2nd runner up. Segudang prestasi lain juga pernah ditorehkan Kevin diantaranya Juara 3 National Public Realtion Campain Competition 2011, Juara I Lomba Foto Nasional oleh Kompas Gramedia 2010, Juara 4 Mahasiswa Berprestasi Fisip UI 2010, Juara 2 National Travel Plan Competition by Lipton Indonesia, Juara 2 Debat Ilmiah dalam Liga Mahasiswa se-Fisip UI oleh Dekenat Fisip UI 2011 dan masih banyak lagi yang lainnya.

TUGAS DUTA BATIK NUSANTARA

Usai kemenangan ini, sebuah tugas besar telah menanti. Tak hanya Kevin dan Hendita sebagai duta batik baru yang dilahirkan PPBN, tapi juga menjadi tugas seluruh finalis PPBN yang didaulat menjadi duta batik di wilayahnya masing-masing. Tak hanya mengenalkan dan mengedukasi batik kepada generasi muda, mereka juga diharapkan bisa mempromosikan kepada seluruh dunia tentang Indonesia sebagai rumah batik.

Pemenang Putra Putri Batik Nusantara 2016 disandang oleh Kevin Lineria (Jawa Barat) dan Hendita Khairina (Jawa Timur), Juara II oleh Ardin Rozandi (Sumatera Selatan) dan Aulia Ramadhani ( Jawa Timur), Putra Putri Batik Nusantara Favorit disandang Elmasda Saputra (DKI Jakarta) dan Devina Ayu Dayang Rubi (Jawa Tengah), Putra Putri Batik Nusantara Persahabatan dimenangkan oleh Patriksen Osvaldo Derek (Sulawesi Utara) dan Ulfah Luthfiyyah (Banten), sementara Putra Putri Batik Nusantara Berbakat 2016 dimenangi oleh Andry Elyonal Mallua (Sulawesi Selatan) dan Agata Ayu Gita (DKI Jakarta).

PPBN telah mencetak 168 alumni yang tersebar di 43 kabupaten se-Indonesia dan telah bertugas ke 14 negara untuk mempromosikan batik serta mengedukasi masyarakat Indonesia dan dunia. (1001)