KabariNews – Anne Avantie adalah perwujudan Kartini masa kini. melalui karya-karyanya, desainer ternama ini mampu menginspirasi masyarakat Indonesia. Bertepatan dengan peringatan hari Kartini, Anne menggelar kegiatan Pasar Tiban 7 yang mengangkat tema ‘Kartiniekoe Kartinimoe’.

Menuju tahun ke-28 berkarya, Anne ingin memberikan lebih banyak inspirasi bagi dunia industri di Indonesia. “Setiap bulan kami show dan setiap bulan berganti-ganti tema. Kali ini (tema) ‘Kartinikoe Kartinimoe’.  Menjadi perempuan adalah masalah kelahiran tapi menjadi bijaksana adalah masalah pilihan. Jadi hari ini kita sama-sama belajar menjadi perempuan Indonesia yang bijaksana,” ujar Anne yang ditemui Kabari di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Jumat, 21 April 2017.

Melalui kegiatan tersebut, Anne mengaku ingin merangkul para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Agar mereka yang tidak mampu menyewa tempat untuk menggelar pameran, bisa menggelar produknya melalui Pasar Tiban ini.

“Sebenarnya Pasar Tiban ini sebuah kerinduan saya untuk bisa melingkupi para UMKM yang tidak bisa sewa tempat untuk pameran. Nggak tau produknya mau jual kemana, akhirnya saya membuat sebuah e-commerce yang bernama Anneavantie.com. Orang-orang banyak bertanya ‘mall-nya dimana bun?’ dan aku bilang mallnya jalan-jalan,” katanya tersenyum.

Lebih lanjut Anne Avantie mengatakan dalam menyelenggarakan kegiatan ‘Pasar Tiban 7’ ini dibantu oleh banyak orang sehingga memperlancar seluruh rangkaian acara yang telah dirancangnya.

“Saya selalu mensyukuri anugerah yang Tuhan sudah beri, apapun bentuknya. Pertama kali saya ingin menggelar Pasar Tiban 7 di Taman Anggrek, mall ini memberikan kemudahan luar biasa. Nggak bikin orang bete, nggak bikin orang susah. Jadi berkarya itu masalah hati. Kalau hatinya kita tenang, kita juga dikelilingi cinta di sana-sini maka karya yang disampaikan dan karya yang diberikan adalah untuk negeri,”akunya.

Makna Kartini bagi istri dari Joseph Henry Susilo ini bukan hanya sekadar kesetaraan gender. Namun lebih kepada bagaimana para perempuan di masa kini agar selalu menghargai harkat dan martabat suami meskipun perempuan lebih sukses dari sang suami.

“Saya harus bilang masalah perempuan saat ini mengenai kesamaan gender. Banyak perempuan-perempuan saat ini yang berkarier, bekerja, yang kemudian lupa akan tugasnya terhadap keluarga dan suami. Itu membuat saya berpikir bahwa menjadi perempuan yang inspiratif, yang maju itu bukan berarti membuat pria disamping menjadi mundur tapi harus sama-sama bahu membahu antara satu sama lain untuk saling memberikan kontribusi dan saling mendukung supaya apa yang terjadi dalam hidup itu saling memberkati walaupun mungkin kita perempuan lebih maju. Harkat martabat suami itu lebih dari segalanya siapa pun dia, berapa pun uangnya, apapun profesinya sekalipun dia tidak bekerja itu sudah menjadi tanggug jawab seorang istri untuk menghargai harkat dan martabat suami,” pungkasnya. (Kabari1006/foto&video:1006)