Nama I Gede Siman Sudartawa tentu sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar olahraga renang di Indonesia. Kiprahnya bahkan dikenal membawa angin segar bagi cabang akuatik di Tanah Air. Sejauh ini, kerja keras atlet dengan spesialisasi gaya punggung ini telah berhasil membuahkan 8 medali emas, 5 medali perak, dan 1 medali perunggu di ajang Southeast Asian Games (SEA Games).

Dari Klungkung Ke Pelatnas Renang

Foto: dok. AP Photo/Vincent Thian

Siman mengaku dirinya mulai memiliki ketertarikan pada dunia renang sejak usia 6 tahun, tepatnya setelah mengikuti pelajaran olahraga berenang di sekolahnya. Sejak saat itu, ia menggeluti cabang olahraga tersebut dengan mengikuti kursus-kursus dan kompetisi di berbagai jenjang.

Tahun lalu, Siman menorehkan sejarah baru sebagai perenang Tim Merah Putih pertama yang berhasil lolos ke babak semifinal di kejuaraan dunia FINA sepanjang keikutsertaan Indonesia. Tak berhenti di sana, sebulan kemudian, atlet asal Klungkung (Bali) ini berhasil menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia dari cabang renang di SEA Games 2017 sekaligus memecahkan rekor SEA Games untuk nomor 50 meter gaya punggung dengan catatan waktu 25,20 detik. Selain memberikan bonus, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPANRB) mengangkat Siman dan 136 atlet Indonesia berprestasi lainnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui formasi khusus untuk menjamin kesejahteraan dan masa depan atlet nasional.

dok. Jawa Pos

Atas sederet sumbangsihnya untuk Tim Merah Putih, Siman ditunjuk menjadi pembawa bendera Merah Putih saat defile kontingen Indonesia di Upacara Pembukaan Olimpiade London 2012. Ia juga pernah mendapat kehormatan serupa di ajang SEA Games dan Asian Games. Perenang yang mengidolakan Adam Peaty tersebut mengaku sangat bangga atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. “Ingin rasanya menunjukkan kepada penonton bahwa ini kita Indonesia dan kita bisa,” ujar Siman mengenang pengalamannya tersebut.

Dalam perjalanan karirnya sebagai perenang, Siman tidak berjuang seorang diri. Ia mengaku berhutang budi kepada sang ibu yang selalu mengantarkannya untuk berlatih renang semasa kanak-kanak. Atlet yang juga hobi bermain basket dan berselancar ini pun tak lupa berterima kasih atas jasa pelatihnya Albert Sutanto.

Masa Persiapan Asian Games 2018

dok. Siman Sudartawa

Sejak beberapa bulan terakhir, Siman berada di Los Angeles dalam rangka persiapan menjelang Asian Games 2018. Berdasarkan pertimbangan Federasi Renang Indonesia, kampus University of Southern California (USC) yang berada di jantung kota LA dipilih sebagai pusat latihan kali ini karena telah dikenal berhasil menelurkan banyak atlet-atlet renang internasional untuk kategori sprint. Menurutnya, ada sedikit perbedaan antara mempersiapkan diri untuk ajang Asian Games dan Olimpiade. “Di Asian Games ada nomor 50m untuk gaya punggung, sementara di Olimpiade hanya ada event di 100m dan 200m. Untuk Asian Games lebih di short sprint, untuk Olimpiade itu di middle sprint,” jelasnya. Selain sederet latihan intensif, perenang kelahiran 8 September 1994 itu juga berkesempatan untuk mengikuti 3 kompetisi selama berada di LA yaitu Speedo Grand Challenge di Irvine, Fran Crippen Memorial Swim Meet of Champions di Mission Viejo, dan juga LA Invitational yang diselenggarakan di kampus USC.

Siman sadar akan adanya tekanan dari banyak pihak untuk mengakhiri paceklik medali bagi Indonesia di cabang renang Asian Games yang berkepanjangan sejak tahun 1990. Ia pun menargetkan untuk menyabet medali di nomor 50m gaya punggung pada Asian Games kali ini. Meskipun Indonesia berlaku sebagai tuan rumah perhelatan olahraga terbesar di Asia tersebut, ia mendapati lebih banyak sisi positif dibandingkan sisi negatif dan tekanan yang ada bagi atlet Indonesia yang berkompetisi. “Benefitnya ya kita tuan rumah. Dengan cuacanya sudah lebih terbiasa, dengan kolamnya juga terbiasa, terus dengan suporternya itu menambah mental kita juga untuk daya juang kita,” tambahnya.