Usaha Nani Oktaviani di dunia mode sebetulnya berawal dari kebiasaannya mendesain pakaian yang ia kenakan sehari-hari. Tak disangka, desain yang dibuatnya itu ternyata menarik perhatian kawan dan handai taulannya.

Dari sana, ia memiliki ide dan tekad untuk terjun ke dunia Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang busana Muslimah. Pada tahun 2003, Nani memberanikan diri untuk berpartisipasi di beberapa ajang pameran. Dan setahun kemudian, wanita asal Tasikmalaya tersebut membuka sebuah butik busana Muslimah di Kota Bogor yang diberi nama Dhya Moda.

Sejak awal perjalanannya sebagai desainer busana Muslimah, motif bordir dan batik menjadi fokus serta daya pikat dalam karya rancangannya. Ada kalanya ia juga memasukkan unsur etnik ke dalamnya. Motif bordir Tasikmalaya yang ditampilkannya pun beragam, seperti bunga-bunga, sulur dedaunan, kupu-kupu, dan beragam motif menarik lainnya yang sering diasosiasikan dengan keanggunan dan kecantikan seorang wanita.

Sebagai pelaku usaha UMKM di bidang fashion, Nani mengaku bisnis yang dirintisnya sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19 yang turut melanda Indonesia. “Mungkin juga banyak orang yang mengerem untuk berbelanja fashion pada saat pandemi,” ujarnya.

Meski dihadapkan pada situasi yang tidak mudah, dirinya menolak untuk menyerah. Kepada KABARI, ia pun mengaku inovasi dan kreativitas menjadi kunci yang menyelamatkan usahanya selama masa pandemi.

Sebelum pandemi, produk Nani Oktaviani cukup sering berpartisipasi di ajang-ajang fashion show baik di dalam maupun luar negeri. Selain pernah ambil bagian di Indonesia Fashion Week (IFW) 2018, karyanya juga selalu tampil di panggung Indonesia Modest Fashion Week sejak beberapa tahun terakhir.

Busana Muslimah rancangannya pun mendapat sambutan yang positif selama beberapa kali mengikuti pameran ataupun fashion show di luar negeri. “Beberapa negara yang sudah saya datangi untuk fashion show memang sangat antusias dengan bisnis busana Muslimah ini,” ungkapnya.

Sebagai seorang pengusaha UMKM, Nani menilai dukungan pemerintah selama ini sangat bagus untuk pelaku usaha UMKM. “Saya sendiri sudah dibina sejak beberapa tahun ini oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Tasikmalaya dan saya juga pernah diberangkatkan untuk sekolah pengembangan desain bordir ke Jerman,” imbuhnya.

Ia mengaku sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk menimba ilmu di sana. Pengalaman tersebut, menurutnya, menambah wawasannya yang lebih luas dalam bidang bordir, detail bordir dan juga pengenalan kepada teknologi dan mesin bordir terkini buatan Jerman.

Setelah mengamati perkembangan kondisi terkini di pasaran, Nani melihat secercah harapan dan lebih optimis dalam menghadapi fase New Normal. Ia menilai iklim usaha di Tanah Air sudah mulai membaik. Nani pun mulai kebanjiran order. Saat ditanya mengenai projek yang sedang digarapnya, ia mengaku sedang mengerjakan desain personal untuk salah satu relasinya dan merampungkan pengerjaan seragam untuk beberapa hotel bintang lima di Jakarta. 

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :