KabariNews – Semenjak ditinggal meninggal suami, Nek Amah harus berjuang sendiri menghidupi anaknya dengan berjualan nasi uduk.

Nek Amah mulai menjual nasi uduk pada tahun 70-an, saat anak satu-satunya berumur 10 tahun dan menjadi janda ditinggal meninggal sang suami tercinta, dia harus banting tulang untuk menjalankan dagangan nasi uduknya.

Harga sebungkus nasi uduknya pertama kali dijual Rp 25 sampai sekarang mencapai harga Rp 6000 perbungkusnya dan memiliki banyak langganan dari berbagai wilayah di Jakarta.

“Ini namanya nasi uduk jatuh bangun mas, soalnya saya mulai jualan nasi uduk ini sudah banyak makan asam garamnya deh, sekarang saya sudah dapat menikmati hasilnya mas, pokoknya sekarang mah berkah mas, Alhamdulillah rejeki sekarang udah lancar.” Ujar Nek Amah dengan mata berkaca-kaca.

Nek Amah berjualan nasi uduk di Jalan Pengukiran 2 No 6 i, Rt: 06/04 Pejagalan, Jakarta Barat.

Resep pembuatannya sangat sederhana yaitu:

Bahan untuk 6 porsi nasi uduk

  • Beras 400 gr
  • Santan 625 cc
  • ½ batang Sereh
  • ½ sendok ketumbar
  • Garam secukupnya
  • Daun Salam dan Daun Pandan masing-masing 1 lembar

Cara pembuatan

  1. Kukus beras sampai setengah matang, angkat dan sisihkan
  2. Sementara itu, rebus santan, ketumbar, serai, daun salam, pandan dan garam dalam satu panci sampai mendidih, bila sudah mendidih, beras yang sudah dikukus dan santan di campurkan. Aduk-aduk diatas api kecil sampai air rebusan santan terserap oleh beras. Lalu kukus lagi beras sampai matang dan angkat

Cara menghidangkan: nasi uduk yang sudah jadi sajikan dengan tambahan sambal, irisan mentimun, taburan bawang goreng, ayam goreng atau hati, ampela goreng.