Kabarinews – Apakah Anda pernah bermimpi berprofesi sebagai bartender di suatu bar, meracik minuman, dan kemudian ikut kompetisi dan menang? Meet Amanda Toar. Dara muda kelahiran Menado ini sukses menjadi pemenang tunggal dalam elitVODKA // Stoli Vodka // ThirstyMag Art of the Martini Competition yang diadakan di Manhattan bulan Juni 2017 lalu. Dari kompetisi tersebut Amanda berhasil menyisihkan lebih dari 500 kompetitor dengan tiga jenis minuman wajib: ethnic-inspired drinks, Spanish inspired drinks, dan satu kategori classic martini. Dan ternyata yang membuat Amanda unggul adalah Pandan-infused martini drink. Wah, minuman tingkat elit dunia – yang berbahan Stoli Vodka seharga $3,000 per botol – ternyata menjadi lebih mantap dengan tambahan pandan dari Indonesia! Sebagai Diaspora Indonesia, tentunya Amanda dan semua kalangan Diaspora New York, sangat bangga sekali.

Sebetulnya mixologist itu bidang pekerjaan semacam apa? Mixologist itu adalah suatu profesi yang berada di atas profesi bartender pembuat minuman. Di kota metropolis seperti New York, Chicago, Los Angeles, atau Miami profesi ini dalam sepuluh tahun lalu menjadi tren yang dahsyat; seorang expert dalam meracik berbagai bahan minuman, bumbu, dan berbagai hal unik lainnya untuk menjadi satu minuman yang lezat, refreshing, dan juga mempunyai sedikit kandungan alkohol. Bisa dibilang profesi ini menjadi suatu bidang culinary drinks tingkat tinggi. Amanda Toar merupakan satu-satunya orang Indonesia yang berhasil menembus pangsa pasar ini. Hebatnya lagi, kompetisi ini adalah pertama kali dia ikuti dan langsung berhasil menjadi pemenang tunggal. Selanjutnya Amanda akan mewakili North America di kompetisi final global eliteStoli Vodka di Ibiza, Spain, pada September ini.

Dalam kesempatan wawancara dengan Amanda, Reporter KabariNews Aryo Wicaksono sempat menikmati minuman racikan Amanda yang dibuat secara impromptu (improvisasi di tempat dengan berbagai bahan improv). segelas “Silverlining Dreams”. Kenapa diberi nama ‘Silverlining Dreams’? Ternyata perjalanan Amanda Toar sangatlah tidak mudah. Amanda berkisah bapaknya di deportasi pemerintah Amerika ketika dia berumur 16 tahun, kemudian sekarang dia menghadapi masalah terkait kendala legalitas di Amerika Serikat karena dia termasuk salah satu orang DACA / Dreamers. Kemudian juga dia mengidap penyakit face paralysis bernama Bell’s Palsy, yakni mengalami kelumpuhan di setengah wajahnya. Penyakit langka tersebut belum diketahui asal usulnya dan juga berbagai gejala penyebab. Jadi sebetulnya sosok Amanda Toar adalah seorang yang telah banyak mengatasi hambatan hidup, menjadi terus sukses dan berkembang dengan banyak harapan dan doa. Perlu diketahui bahwa dia sebetulnya bukan peminum sama sekali; dia sudah tidak minum alkohol dalam beberapa tahun ke balakang ini. Jadi lebih hebat lagi dia menang suatu kompetisi drinks mixologist / bartending tanpa menjadi peminum sendiri.

Amanda berbagi tentang keinginannya kembali bersekolah di bidang marketing management dan juga memperkaya kemampuannya sebagai mixologist dengan belajar lebih banyak tentang bahan-bahan rempah utama untuk membuat curated craft mixologist drinks. Tentang menggunakan banyak bahan-bahan rempah rempah Nusantara? Sudah pasti! Amanda ingin memperbanyak khasanah minuman dengan bumbu Indonesia, seperti lada, ketumbar, turmeric, dan sebagainya.

Diakhir perbincangan Amanda mengutarakan sebuah pesan untuk para Diaspora Indonesia. “Selalu berusaha, selalu berjuang, dan selalu punya harapan. Kita bisa menjadi apa saja, berusaha berubah menjadi siapa saja dalam hidup ini” Sangat inspiratif sekali. Mari kita simak video report dengan Kabari, terutama segment di mana dia membuat minuman khusus buat pemirsa, yang diberi nama Silverlining Dreams! (Aryo Wicaksono)