Group Band asal Perancis Voyager 4 membawa angin segar bagi pencinta musik jazz di tanah air dengan keunikan mereka. Untuk pertama kalinya, mereka datang ke Indonesia menjumpai publik musik sekaligus memperkenalkan warna musik mereka yang menggabungkan antara musik jazz dengan sains.

Dengan di motori Ohane Dourian sebagai komposer sekaligus pemain keyboard dan piano, Galindo Cuadra pada guitar, Gabriel Ferari pada drum, dan Paul Harry-Pasmanian pemetik bas ini, mengawali perjalanan tournya di Indonesia pada Festival Jazz Gunung 2019  di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur (Jumat, 19/07), kemudian pada hari  Minggu tampil di Hotel Harris Surabaya.

 

Setelah itu, pada tanggal 29 Juli 2019 akan menghibur penonton di Max Jazz @D Club Surabaya, untuk selanjutnya manggung di Jakarta (Konser Sheraton Gandaria, 02/08), dan yang terakhir akan tampil di Ubud Jazz Festifal 2019 (Jumat, 17/08).

“Voyager 4 baru terbentuk pada tahun 2017 dan nama Voyager terinpirasi dari pesawat luar angkasa yang dimiliki oleh NASA-Amerika. Kami berempat merupakan kawan-kawan lama saat kuliah disekolah musik atau konservatori di kota Paris”, tutur Ohane Dourian saat di temui Kabari di Hotel Harris Surabaya, Minggu (28/08).

Kemudian Ohane menceritakan awal terbentuknya Voyager 4 dan warna musiknya, Kami sama-sama alumni dari konservatori yang menjalani karir masing-masing. Ada yang dibidang sains dan ada meneruskan kedunia musik, baik secara solo karir maupun bergabung di berbagai group band yang ada Perancis. Kami juga terinspirasi dari penelitian,  penemuan-penemuan sains kontemporer, dan warna musik kami adalah jazz modern yang memadukan balada nan mendayu, beat yang kuat rock fusion, musik elektronik, dan melodi khas negara Armenia.

“Voyager 4 juga akan mengajak penonton membayangkan lubang hitam, gravitasi, dan filosofi sains Albert Einstein”, kata Ohane.

Saat ditanya yang mempengaruhi warna musiknya, Ohane mengatakan, kami mendapat pengaruh  seperti dari group E.S.T yang merupakan trio kenamaan Eropa asal Armenia. Namun, bukan berarti Voyager 4 mengesampingkan genre musik yang lebih aktual.

Kedepannya, Voyager 4 akan membuat album yang tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan musisi-musisi lain dan melalui apa yang kita lihat dan kita dengar serta kepiawaian mereka akan membawa kita menjelajahi dokumentasi musikal puisi alam raya.