Sejarah mencatat, perempuan Indonesia tidak hanya memiliki paras ayu,namun juga punya prestasi gemilang. Perempuan Indonesia berdiri anggun, membanggakan nama Ibu Pertiwi di berbagai bidang, juga dunia mode. Malah sejak dulu, melalui mode, perempuan Indonesia sudah mengharumkan nama Indonesia di mancanegara. Nama-nama desainer senior Tanah Air layaknya Non Kawilarang, Elsie Sunarya dan Irie Supit merupakan tokoh di zamannya, dengan pamor meluas hingga Asia Tenggara.

Sejarah pun tak berhenti mencatat nama-nama perempuan Indonesia dengan talenta mode luar biasa yang terus lahir mengharumkan nama bangsa.

Sebut saja Susan Budihardjo, Poppy Dharsono, Ghea Panggabean,Obin, Mardiana Ika, dan Anne Avantie, yang menjadi wujud Kartini masa kini. Di belakang mereka,juga terus lahir nama-nama baru seperti Lenny Agustin,Mel Ahyar,dan Stella Rissa yang menjadi generasi penerus srikandi mode Indonesia.

POPPY DHARSONO

Model,desainer, bahkan kini menjadi anggota DPR. Poppy Dharsono merupakan wanita serbabisa. Selain sebagai desainer yang telah malang melintang selama lebih dari 33 tahun, adalah kontribusinya dalam mendirikan salah satu organisasi mode berskala nasional, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Melalui APPMI Poppy berharap bisa mengembangkan talenta mode daerah untuk mengembangkan potensi budaya lokal dan membawa ke dunia mode dan industri yang lebih besar.

Saat ini APPMI berhasil “merangkul” hampir 200 anggota dari 11 provinsi di Indonesia. Pada usianya yang ke-17 tahun, APPMI juga menunjukkan bahwa organisasi tersebut tidak hanya besar dari segi keanggotaan, juga besar dari sisi potensi dan talenta.

MARDIANA IKA

Lahir di Indonesia, Mardiana Ika justru sukses membangun bisnis modenya di Hong Kong. Di bawah bendera Butoni Limited, label Ika kini bisa ditemui di banyak negara,termasuk Hong Kong, Selandia Baru, Jepang, Korea, Uni Emirat Arab, Prancis, Jerman, Italia, Denmark, Inggris, Amerika Serikat, Kanada dan Afrika Selatan.

Ika juga tidak hanya aktif sebagai desainer, juga terus giat mengembangkan industri fashion dengan menjadi penyelenggara pekan mode. Ika merupakan anggota senior Hong Kong Fashion Designers’ Association (HKFDA) dan pendiri Moda Bali Foundation, penyelenggara International Bali Fashion Week.

STELLA RISSA

Energi muda selalu terpancar dari setiap karyanya. Stella Rissa masuk di dunia fashion Indonesia lewat pergelaran tunggal yang memorable. Waktu itu dilaksanakan di kolam air mancur Taman Menteng beratapkan langit penuh bintang, Stella sukses menggaet perhatian pemerhati mode.

Tak berapa lama,Stella pun langsung menancapkan kukunya di bisnis ready-to-wear dengan merilis stella.r, lini sekundernya yang lebih kasual. Koleksi Stella diminati buyer asal Australia Grace Clapham yang melihat karyanya untuk Jakarta Fashion Week.

SUSAN BUDIHARDJO

Jika Pia Alisyahbana dikenal sebagai “Ibu” fashion Indonesia, maka Susan Budihardjo adalah “sang guru” yang mendidik kaum muda menjadi desain papan atas.

Sekolah modenya, Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo merupakan salah satu institusi pendidikan mode tertua di Indonesia dan telah melahirkan banyak desainer papan atas,termasuk Sebastian Gunawan, Tri Handoko, Adrian Gan, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddy Betty, Sofie, Chenny Han,dan Widhi Budimulia.

ANNE AVANTIE

Kebaya rancangan wanita kelahiran Semarang,20 Mei 1954, ini sangat terkenal. Baik dalam maupun luar Indonesia. Di tangan Anne, kebaya tidak lagi sekadar busana sehari-hari yang dipadankan dengan kain, melainkan berubah menjadi sebuah busana glamor tanpa harus terlepas dari sisi tradisionalnya.

Tidak sekadar merancang kebaya,Anne juga memiliki komitmen kuat terhadap berbagai kegiatan sosial,termasuk di dalamnya mendirikan rumah singgah bagi penderita hydrochepalus serta penderita cacat lainnya.

Dia juga memberikan pelatihan kewirausahaan bagi berbagai kalangan, mulai pelajar, penjahit, hingga ibu rumah tangga. Untuk kontribusinya mengembangkan industri kecil,Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono memberikan penghargaan Kartini Award. Sementara Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia Meutia Hatta memberikan penghargaan “Wanita Indonesia Bisa”.

LENNY AGUSTIN

Desainer yang bernaung di bawah Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini punya banyak prestasi dan naluri bisnis yang kuat.

Menarik perhatian dengan show tunggal bertajuk “Controverchic” pada 2007, Lenny terus melaju tanpa henti.Kini dia telah memiliki empat label yang ditujukan bagi empat target konsumen berbeda. Lini primer Lenny Agustin yang menyediakan koleksi custom-made, lini bridal Lenny Agustin yang menyediakan koleksi gaun pengantin, lini siap pakai bergaya harajuku-etnik Lennor, serta lini busana kasual WAW.

Tidak hanya itu,Lenny membuktikan bahwa muda tidak menjadi halangan untuk menunjukkan prestasi dan kinerja maksimal dengan berpartisipasi di Japan Fashion Week.Harapan Lenny? “Bisa mewakili brand lokal untuk go international.Asia Tenggara untuk lima tahun ke depan,kemudian internasional untuk 10 tahun ke depan,” ujar dia.

Untuk share artikel ini
klik www.KabariNews.com/?36641

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :