Keranjang Takakura adalah konsep membuat kompos yang
diperkenalkan oleh Mr Takakura dari Jepang. Diawali oleh Pusdakota Surabaya dan
kini banyak diterapkan oleh masyarakat sekitar dan penggiat lingkungan di
beberapa kota. Pembuatannya
sangat sederhana :

Alat-alat yang harus disediakan terdiri dari :

Keranjang yang berlubang lengkap dengan penutupnya, Kardus
bekas, Kain hitam, Kompos yang sudah jadi

Bubuk sekam ( dibungkus kain kassa) dan Limbah rumah organik (sisa
sayuran, nasi, kulit buah dll). Batu bata untuk penyangga keranjang.

Cara membuat :

Siapkan keranjang. Pasang kardus bekas di dinding dalam
keranjang. Taruh bata di ujung kanan kiri keranjang sebagai penyangga. Supaya
udara masuk dari bawah keranjang.

Masukkan bantalan sekam pada
bagian bawah keranjang. Bantalan sekam berfungsi menyerap air, mengurangi bau
dan mengontrol udara agar mikroba berkembang dengan baik.

Di atas bantalan sekam, taruh kompos yang sudah jadi setebal
5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini, berfungsi sebagai starter proses
pengomposan. Di dalam kompos yang sudah jadi, mengandung banyak mikroba pengurai.

Masukkan limbah rumah yang akan dikomposkan. Limbah rumah ini harus
dipotong kecil-kecil, ukuran 2 cm x 2 cm sebelum dimasukkan ke dalam keranjang.
Semakin kecil ukuran akan semakin cepat terurai. Jika terlalu basah, tambahkan
sekam atau serbuk kayu gergajian.

Bila limbah rumah itu
terlalu berminyak, sebaiknya dicuci dulu. Jangan memasukkan limbah yang terlalu
keras, misalnya kulit salak.

Setiap hari, setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan
bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya.

Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan
bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos
yang sudah jadi.

Setiap selesai memasukkan bahan, tutup dengan kain hitam dan rapatkan dengan penutup
tempat sampah tersebut..

Untuk memastikan proses
pengomposan berjalan, letakkan tangan kita, 2 cm dari kompos. Bila terasa
hangat, dapat dipastikan proses pengomposan bekerja dengan baik. Jika tidak,
percikkan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja. Bisa jadi kompos
terlalu kering sehingga memerlukan air.

Lakukan
kegiatan tersebut berulang-ulang. Keranjang ini akan lama penuh, karena
bahan-bahan tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita terlalu
banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan
suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan. Bahan yang telah menjadi kompos
akan berwarna hitam dan tidak becek.

Catatan: khusus untuk lapisanawal
limbah rumah, upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan yang mengandung protein tidak dimasukkan ke
dalam keranjang. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah
jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan.
Sedang untuk lapisan ketiga dan seterusnya, bisa dilakukan, asal sudah
dicuci.

Mudah khan?
Kita tak perlu membeli pupuk lagi untuk tanaman kita. Info lebih lanjut bisa dilihat di : http://keranjangtakakura.blogspot.com/

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?36378

Untuk

melihat artikel Hobi lainnya, Klik

di sini

Mohon Beri Nilai dan Komentar di
bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported

by :