KabariNews – Total WNI yang telah dievakuasi dari Yaman sejak Desember 2014 hingga hari ini (12/4) berjumlah 1036 orang setelah ketibaan 43 WNI evakuasi dari Yaman yang kembali ke tanah air pada tanggal 11 April 2015 menggunakan penerbangan QR 956 jam 15.15 WIB di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng.

Keadaan keamanan di Yaman, khususnya di bagian Barat Yaman sekitar kota Aden dan Sana’a masih memprihatinkan. Kontak senjata antara pihak yang bertikai semakin meluas. Keadaan ini mempersulit upaya evakuasi dan mengharuskan Tim Percepatan Evakuasi WNI untuk terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi.

Seperti dilansir dari siaran pers Kemenlu, Minggu, (12/4),  Pemerintah Indonesia telah mengirimkan Tim terpadu ke Yaman dan Salalah,Oman untuk melakukan intensifikasi evakuasi WNI termasuk dengan mengerahkan satu pesawat TNI AU Boeing 737-400 dan satu kapal yang disewa dari Djibouti. Tim terdiri dari 48 personil meliputi unsur Kementerian Luar Negeri (19 orang), TNI AU (21 orang), Polri (7 orang), dan BIN (3 orang). Tim yang ditugaskan di Hudaydah, Tarim, Al-Mukalla, Aden (Yaman) serta Salalah (Oman) dan Djibouti terus melakukan pendataan dan pendekatan kepada otoritas terkait serta memantau situasi untuk selanjutnya melakukan evakuasi keluar Yaman. Disamping itu, Tim Evakuasi di wilayah Yaman Selatan masih terus menjajaki ketersediaan kapal dari Djibouti untuk menjemput WNI yang ada di Kota Aden, mengingat banyak kapal yang takut berlabuh ke kota tersebut dikarenakan kondisi keamanan tidak stabil.

Indonesia menyesalkan kembali terjadinya korban sipil dalam pertikaian di Yaman. Pemerintah Indonesia terus menyerukan agar semua pihak menahan diri dan memperhatikan keselamatan warga sipil, baik itu warga Yaman maupun warga asing. Menlu RI telah meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause) guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman. Dalam hal ini Menlu telah memerintahkan Watap RI di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi terkait jeda kemanusiaan (humanitarian pause). Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman.

Hingga kini, masih terdapat sejumlah WNI yang berada diberbagai penampungan/safe house dan menunggu evakuasi selanjutnya dengan rincian di Sana’a 58 orang, Hudaydah 37 orang, Tarim 423 orang, Mukalla 260 orang, dan Aden 111 orang.

Pemerintah Indonesia terus meminta agar seluruh WNI di Yaman bersedia untuk dievakuasi selama masih memungkinkan dan sebelum situasi semakin memburuk. Pemerintah juga meminta keluarga WNI yang ada di Indonesia mendorong keluarganya di Yaman untuk bersedia dievakuasi.

Senin 13/4/2015, 90 WNI lainnya akan tiba Pukul 10,30 WIB di Bandara Halim Perdana Kusuma menggunakan Pesawat Boeing 737-400 milik TNI AU. Adapun, kedatangan 90 WNI tersebut direncanakan akan disambut oleh Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI. Selanjutnya, Selasa 14/4/2015, 360 WNI dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng Pukul 10.00 WIB menggunakan charter flight. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/76381

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Allan Samson

 

 

 

 

kabari store pic 1