Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran sudah di depan mata. Untuk menyambut  hari yang paling istimewa ini, biasanya umat Muslim melakukan banyak persiapan.

Mulai dari belanja Lebaran dengan memadati pusat perbelanjaan, membeli kue kering, hingga membeli bahan-bahan memasak sajian di hari Lebaran.

Persiapan menyambut Hari Kemenangan itu terkadang membuat umat Muslim di Indonesia kebablasan dalam menjaga keuangannya.

Salah satunya, saat membeli bahan-bahan masakan sajian Lebaran seperti ketupat atau lontong, opor ayam, rendang, dan balado kentang yang umumnya mengalami kenaikan.

Gak mau kan Lebaran boncos dan bikin tekor? Berikut ini beberapa tips dari Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar, CFP® yang bisa kamu coba praktikkan untuk Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Alokasikan dana Anda untuk belanja Lebaran

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan agar tidak boncos saat Lebaran adalah mengalokasikan anggaran khusus untuk belanja Lebaran. Saat belanja, harus disesuaikan antara kebutuhan dan kemampuan.

Dengan memanfaatkan THR, Anda bisa mengalokasikan dana khusus untuk belanja kebutuhan Lebaran dan memenuhi hal-hal lain yang esensial dan wajib.  Beberapa di antaranya, ketersediaan dana darurat, asuransi kesehatan dan jiwa atau asuransi mobil, hingga berinvestasi.

Meski sifatnya setahun sekali, bukan berarti Anda bisa bebas menghabiskan uang untuk belanja kebutuhan Lebaran.

Kuncinya adalah, jangan sampai belanja Lebaran ini mengganggu jatah uang bulanan supaya tetap bisa hidup normal setelah Lebaran nanti. Uang tidak habis terkuras karena berlebihan saat belanja Lebaran.

Dengan mengalokasikan dana untuk Lebaran inipun bisa menjadi kontrol agar kita tidak kalap saat belanja.

Ketahui kebutuhan Anda

Sebelum “kalap” membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, Anda harus terlebih dulu mengetahui kebutuhan Anda, kemudian membuat daftar prioritas.

Misalnya, daripada berdesak-desakan di mal atau di Tanah Abang seperti biasanya, akan lebih baik kalau tahun ini kita belanja dari rumah saja secara online. Selain hemat, kita bisa memanfaatkan semua promo dan diskon yang ada.

Tapi, marketplace biasanya akan memberikan banyak penawaran menarik, salah satunya free ongkir. Nah, saat Anda hanya membutuhkan baju koko, maka harus stick to it.

Sebab, marketplace biasanya akan merekomendasikan aksesori lain, seperti peci atau sarung, hingga sandal yang bikin lengkap penampilan.

Jangan tergoda dengan penawaran-penawaran itu. Kecuali, Anda memang membutuhkannya.

Cermati syarat dan ketentuan promo

Umumnya pusat perbelanjaan hingga marketplace akan memberikan promo atau diskon. Meski begitu, ada aturan atau syarat yang harus dipenuhi agar kita bisa mendapatkan potongan harga, bonus, cash back, dan sebagainya.

Terkadang, syaratnya itu harus belanja dulu dengan minimal nominal tertentu, dan kemudian baru dipotong.

Untuk itu, Anda harus mencermati setiap syarat dan ketentuan promo yang berlaku, dan kembali lagi, pertimbangkan dengan kebutuhan atau kondisi serta kemampuan kita.

Misalnya, diskon maksimal Rp100.000 tetapi kamu harus belanja dulu Rp2 juta. Memang tidak masalah kalau memang Anda butuh barang banyak atau memang harganya segitu, dan dapat cash back.

Tetapi, kalau hanya butuh barang-barang seharga Rp300.000 tapi memaksakan belanja Rp2 juta untuk cashback maksimal Rp100.000, itu tampak sangat worthless.

Hanya saja, semua tergantung pada individunya masing-masing sih. Satu yang pasti, pertimbangkan lagi dengan saksama sebelum membeli dengan promo apapun.

Selain itu, jangan lupa juga untuk anggarkan ongkos kirim kalau misalnya Anda akan mengirimkan belanjaan ke keluarga di luar kota.

Karena ongkos kirim ini kadang ya lumayan juga nominalnya. Apalagi kalau antarpulau. Kadang, malahan ongkos kirim lebih mahal daripada harga barangnya. Hal ini tidak akan jadi masalah kalau kamu sudah membuat bujet yang sesuai.