Bagi pasangan muda yang baru saja membeli hunian, membeli perabotan tentu menjadi aktivitas yang sangat menguras dana. Patut diketahui, harga perabotan bisa saja melebihi 30% dari harga rumah. 

Ketika dana terkuras, maka upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan semakin sulit. Hal itu pun bisa berdampak besar pada penurunan kualitas hidup kita.

Lantas bagaimana cara yang tepat untuk dilakukan para pasangan muda ketika ingin belanja perabotan tanpa mengorbankan kesehatan keuangan? Berikut ini beberapa tipsnya dari Lifepal.co.id.

1. Siapkan dana jauh-jauh hari

Dana yang harus dikeluarkan untuk membeli perabotan bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan juta Rupiah. Apakah Anda siap untuk mengeluarkan dana sebesar ini? 

Jika dana Anda terbatas, maka lakukan perencanaan untuk belanja perabotan. Tidaklah salah untuk membelinya bertahap selama beberapa bulan ke depan demi kesehatan keuangan Anda. 

Buat daftar mengenai perabotan rumah yang dibutuhkan di berbagai ruangan, dan cari tahu berapa estimasi harga masing-masing perabotan tersebut lalu jumlahkan seluruhnya. Ketika jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeli perabotan itu sudah diketahui maka tentukanlah waktu kapan untuk berbelanja.

Bila kegiatan belanja ini akan dilakukan dalam tiga bulan ke depan atau lebih, bukalah rekening baru untuk mengumpulkan dana belanja perabotan. Atau Anda pun bisa menyisihkan uang 20% dari pendapatan bulanan Anda ke reksa dana pasar uang setiap bulannya untuk mengumpulkan dana belanja.

2. Prioritaskan beli yang “dibutuhkan” terlebih dulu

Apa saja perabotan yang kiranya menjadi prioritas untuk dibeli terlebih dulu? Tentu saja adalah barang-barang di kamar tidur utama, kamar mandi, dapur dan ruang makan. 

Adapun perabotan yang pada umumnya ada di empat ruangan itu adalah, lemari es, kompor, peralatan masak standar, tempat tidur, kasur, lemari baju, berbagai meja pelengkap, kursi, alat pembersih ruangan dan lainnya. 

Mengingat barang-barang tersebut akan sering digunakan dalam jangka panjang, maka ada urgensi bagi kita untuk membeli yang berkualitas dengan merek terkenal dan harga lebih mahal ketimbang yang ada di pasaran.

Penuhilah terlebih dulu perabotan-perabotan tersebut sebelum Anda membeli perabotan lain. Perabotan seperti AC, televisi, dan yang bersifat hiburan atau dekorasi bisa dibeli di lain waktu, lalu untuk mesin cuci, Anda pun bisa menggunakan jasa laundry jika memang belum sanggup untuk membelinya.

3. Untuk barang elektronik, pakai strategi upgrade jika kekurangan dana

Setiap keluarga memiliki beban keuangan yang berbeda-beda. Tidak semua keluarga mampu membeli peralatan elektronik penting bermerek terkenal dan kualitas nomor satu.

Anggap saja, bagi keluarga muda dengan satu anak yang rutin memasak, idealnya mereka memiliki lemari es dengan kapasitas ruang 500 liter. Anggap saja, jika satu keranjang belanja memiliki kapasitas 18 liter, maka lemari es 500 liter bisa menampung 27 keranjang belanja.

Jikalau lemari es yang memiliki ruang 500 liter belum terbeli, maka belilah lemari es dua pintu dengan kapasitas ruang 300 liter dulu. Saat penghasilan Anda bertambah dan kondisi keuangan membaik, Anda pun bisa melakukan upgrade lemari es ke kapasitas yang lebih besar, jika memang dibutuhkan. 

Lemari es lama Anda pun bisa dimanfaatkan khusus untuk menyimpan Sayur mayur dan bahan makanan di dapur, atau dijual kembali.

Strategi ini pun tidak hanya berlaku untuk pembelian lemari es, melainkan juga pada perabotan lain seperti televisi, mesin cuci, kompor, dan lainnya. 

4. Jangan termakan gimmick saat beli barang elektronik

Dalam memilih peralatan elektronik, jangan pernah abaikan kualitas dan konsumsi daya listrik. Gimmick hemat energi dan teknologi terbaru umumnya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.

Lakukan riset yang lebih mendalam seputar produk yang ingin Anda beli, mintalah referensi untuk peralatan elektronik dari rekan atau saudara Anda sebelum membeli. Cari tahu lebih dalam seputar cara perawatan serta lokasi servis peralatan elektronik yang Anda incar.  

Tanyalah dengan detail ke pihak penjual peralatan elektronik tersebut seputar konsumsi daya listrik harian dari barang tersebut. Jangan sampai karena termakan iming-iming iklan yang dipasang, Anda kecewa di kemudian hari.

5. Jika tak dapat diskon, beli perabotan bekas juga disarankan

Diskon perabotan rumah adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh para pasangan muda. Namun kesempatan itu tidak selalu tersedia untuk barang yang kita butuhkan.

Tidaklah salah untuk membeli perabotan bekas berupa kursi, meja, lemari, rak, dan perabotan non-elektronik lainnya. Selama perabotan itu masih bagus dan layak pakai, tentu Anda bisa menghemat pengeluaran dengan tidak membeli perabotan baru dengan harga yang lebih mahal.

6. Berutang untuk beli perabotan boleh, asal…

Membeli perabotan dengan cicilan kartu kredit tentu boleh dilakukan, asalkan:

– Anda memang sangat membutuhkan perabotan itu
– Cicilan tersebut bersifat tanpa bunga atau tanpa biaya layanan
– Anda mendapat potongan harga jika melakukan pembayaran lewat kartu kredit
– Jumlah cicilan utang Anda saat ini tidak melebihi 35% dari penghasilan bulanan
– Barang yang Anda beli dengan cicilan adalah barang untuk penggunaan dalam jangka waktu lama

Ketika Anda berutang untuk perabotan mewah yang terlampau mahal, besar kemungkinan alasan Anda membeli “tidak didasari karena kebutuhan.”

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pasangan muda ketika membeli perabotan bagi rumah baru mereka. Pada intinya, belilah perabotan sesuai dengan kemampuan finansial saat ini.

Selalu ingat bahwasannya masih banyak pengeluaran yang Anda butuhkan di kemudian hari. Hal itu bisa saja berupa biaya persiapan kelahiran anak, biaya pendidikan anak, dana pensiun, dan lain sebagainya.

Sumber: https://lifepal.co.id/media/category/berita-riset/