Heri Heriyadi merupakan masyarakat Indonesia yang tinggal di Amerika. Setelah malang melintang kiprahnya di dunia kuliner, Heri biasa ia disapa berbagi kisah mengawali karirnya sebagai pelaku usaha kuliner di AS.

“Pertama saya ke Amerika itu sebagai turis, terus sekolah dan menikah, Saya sekolah di Georgetown College. Carolina juga Saya dulu dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) Habis dari ITS Surabaya terus ke sini. Kalau di Jawa Timur ada ITS, kalau di Bandung ada ITB (Institut Teknologi Bandung),” kata Heri yang mengambil jurusan akuntansi di Georgetown College, Carolina, AS.

Ia menambahkan, “Saya di sini menikah terus punya anak jadi tinggal di Amerika. Saya sempat pulang ke Indonesia mau kerja di Indonesia. Tetapi birokrasi di Indonesia sangat susah. Saya di Indonesia 8 bulan, mencoba melakukan proyek dengan teman saya. Selain itu saya juga rindu anak-anak saya, jadi akhirnya saya kembali ke Amerika,” imbuhnya.

Menuju karir di restoran, Heri mengungkapkan awalnya hanya untuk bertahan hidup, “Kami harus melakukan segalanya hanya untuk bertahan hidup. Saya bekerja sebagai mekanik di Miami untuk sebuah perusahaan AC. Saya dulu tinggal di Fort Lauderdale dan naik mobil ke kantor di Miami. Itu ‘kan jauh. Saya berpikir kalau bekerja di restoran saya bisa dapat makan gratis,” katanya tersenyum.

“Ya, awalnya posisi saya sebagai pencuci piring. Saya hanya bisa Inggris sedikit-sedikit. Terus saya dari pencuci piring menjadi perapi meja. Dari perapi meja ke pelayan. Dari server saya ingin melakukan sesuatu yang lain. Jadi, saat libur kerja saya membantu teman saya seorang chef yang punya sushi bar. Saya bilang dia, tidak perlu menggaji saya asalkan saya boleh belajar,” kata Heri.

Lebih lanjut, ia menambahkan, “Sekitar tiga sampai enam bulan. Kemudian saya kerja di Bass Pro. Bass Pro itu menjual alat-alat outdoor. Kami mencoba segala hal untuk bertahan hidup. Setelah itu saya agen real estate. Kemudian appraiser. Akhirnya saya membuka restoran,” imbuh Heri.

Berbekal dari keyakinannya untuk bisa survive, Heri pun mencoba dengan segala pekerjaan yang mampu dia kerjakan, namun, passion Heri ternyata lebih kental pada dunia usaha kuliner.

“Saya sudah mencoba segalanya. Saya sudah mempraktekkan ilmu teknik saya. Saya sudah mencoba menjadi agen real estate, real estate appraisal. Akhirnya saya ditarik kembali ke dunia restoran, Saat itu mantan istri saya ingin buka restoran. Saya bilang, oke mari buka restoran. Restoran pertama kami adalah restoran China Buffet di Fort Lauderdale,” kenang Heri.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :