Minggu ini, Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI) meresmikan program terbaru mereka, “USAID PADU,” yang bertujuan meningkatkan investasi swasta dalam program pelatihan vokasi pemerintah.
Program ini diumumkan sebagai langkah strategis untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan visi Pemerintah Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
USAID PADU, dengan anggaran lima tahun senilai 6,9 juta dolar AS (tergantung pada ketersediaan dana), memiliki tujuan utama memperkuat kerjasama antara sektor swasta dan balai latihan kerja pemerintah. Menurut Direktur USAID Indonesia, Jeff Cohen, “Amerika Serikat, melalui USAID, mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, pelatihan teknik, dan vokasi.”
Salah satu komponen kunci dari program ini adalah AWS re/Start, sebuah inisiatif pengembangan keterampilan selama 12 minggu yang disponsori oleh Amazon Web Services (AWS). Program ini bertujuan mempersiapkan peserta sebagai pekerja pemula di berbagai bidang seperti operasi teknologi informasi, keandalan situs, dan dukungan infrastruktur. Anthony Amni, Country Manager AWS di Indonesia, menyatakan, “Program AWS/re/Start menyiapkan talenta baru untuk angkatan kerja, membantu individu meniti karir sukses di bidang komputasi awan.”
Program ini juga akan memfasilitasi koneksi antara peserta dan calon pemberi kerja, sambil menyediakan dukungan untuk penulisan resume dan pelatihan wawancara kerja. Penandatanganan kesepakatan antara USAID, AWS, Orbit Future Academy, dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas menegaskan komitmen bersama untuk membangun kapasitas balai latihan kerja dengan menambahkan kurikulum baru tentang komputasi awan.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan komitmen Kementerian untuk mendukung komunikasi dan kemitraan strategis antara pemangku kepentingan, dengan tujuan memperkuat Badan Pembinaan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) serta Balai Besar Pembinaan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi untuk merevitalisasi pelatihan vokasi dan produktivitas.
Program pelatihan vokasi ini akan membekali peserta dengan keterampilan pemrograman, jaringan, keamanan, dan basis data relasional melalui latihan berbasis skenario dan tugas-tugas praktik, termasuk menyusun program komputer. Program ini terbuka untuk individu yang tidak memiliki pekerjaan dan setengah menganggur, termasuk mereka yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya di bidang teknologi. Keberhasilan program ini diharapkan dapat mendorong akselerasi inovasi dengan memanfaatkan kemampuan komputasi awan.
Sumber foto: id.usembassy.gov
Baca Juga:
- 10 Kebiasaan Kecil yang Bisa Bikin Hidupmu Lebih Sehat Mulai Hari Ini
- Saatnya Produk Lokal Naik Kelas
- LEGO Bawa Sensasi F1 ke Jakarta: Mobil Balap Mercedes-AMG dari 192 Ribu LEGO Hadir di Senayan City
- Jakarta Fair 2025 Berkomitmen Dukung Kemajuan Nasional Lewat Inovasi dan Keberlanjutan Karya Bangsa
- Makin Ramah Keluarga Bersama Milna di Pekan Raya Jakarta 2025