High Table, destinasi terbaru bagi penggemar kuliner dan musik, resmi dibuka di SCBD Jakarta. Menggabungkan pengalaman steakhouse premium dengan pertunjukan live jazz, High Table menawarkan santapan fine dining berpadu dengan melodi yang menggugah.
Terinspirasi oleh kabaret Paris di Montmartre dan irama soulful tahun 1920-an, High Table menciptakan pengalaman unik bagi para tamu.
Dengan suasana nyaman dan pencahayaan yang hangat, restoran ini menjadi tempat ideal untuk menikmati pertunjukan jazz dari musisi terkemuka, sambil menyantap hidangan lezat.
Menu utama High Table mencakup berbagai steak berkualitas tinggi, mulai dari New York Strip hingga Tomahawk Pecorino yang direndam selama 21 hari.
Setiap hidangan disiapkan dengan bahan-bahan lokal terbaik dan dipadukan dengan pilihan anggur dan koktail yang dirancang khusus untuk meningkatkan cita rasa.
Owner High Table, Januar Ramadhanu Kusuma, menyatakan bahwa pihaknya ingin menghadirkan pengalaman yang lebih dari sekadar makan. “High Table adalah tempat di mana makanan dan musik bersatu, menciptakan momen yang menghidupkan,”kata Januar, dalam temu media, 11 Oktober 2024.
Bagi Januar, segmentasi High Table adalah kelas menengah atas. Karena itu, High Table akan terus berkreasi agar konsumen datang kembali. “High Table adalah gabungan dari steak house dan cocktail bar. Jadi setiap menu yang kita keluarkan di sini, ada interaksi antara tamu dan tim kami. Setiap bulan kita update menu, jadi konsumen yang datang ke sini tidak bosan dengan produk kita, dan terus kembali,” ucap Januar optimis.
Agar High Table memiliki pembeda dengan para kompetitor, maka setiap bulan akan diadakan event. “Event seperti ini biasanya digelar di kapal pesiar. Namun, kita bawa ke restoran. Jadi tiap bulan itu, kita akan bikin Omakase steak dan live music jazz juga dancing. Kenapa dancing, jadi nanti kita akan dance together. Kita ingin orang dengerin musik itu gak harus party, bisa enjoy the food dan talk with friend and family,” jelas Januar.
Di High Table, menu utamanya adalah steak, sebut saja 21 Days Aged Pecorino Tomahawk hingga Bone-in Ribeye. Meski begitu, banyak menu lain yang tersedia yang disiapkan secara khusus. Untuk appetizer, ada Prawn Toast hingga Scallop Mac & Cheese. Untuk main course, ada Oxtail Fried Rice, Pan Seared Barramundi, hingga Roasted Chicken. Lalu untuk pasta, ada Aglio Olio, Arrabiata hingga Truffle. Sedangkan untuk dessert pun sangat variatif, mulai dari Coconut Mango Panna Cotta, Matcha Fondant, hingga Peach Cake. Rasanya? Enak pake banget! Anda harus mencobanya.
Dijelaskan Januar, meski menu best seller adalah steak, namun tidak mengabaikan menu lain. “Jadi bagi saya, untuk orang-orang yang tidak makan daging, dia bisa milih nasi goreng, atau pun pasta. Makanannya tetap enak, jadi pengunjung juga dapat pengalaman dari menu-menu lain, bukan hanya steak saja,” terangnya.
High Table adalah gabungan dari makanan yang enak, musik dan seni. Kenapa seni? Karena keramik yang kita pakai di restoran ini dipesan khusus dan dikerjakan selama 4 bulan. “Tampilan restoran High Table dari luar dibuat seperti teater, gabungan dari kapal pesiar dengan kabaret. Interior di dalam restoran pun menggunakan warna putih, agar tidak mengintimidasi customer yang datang. Jadi kita berharap orang masuk ke sini itu, good food juga good ambience,” kata Januar.
Meski telah banyak restoran steak di Jakarta, High Table yakin mampu bisa bersaing. Hal ini karena High Table memiliki beberapa keunggulan. Mulai dari harga yang kompetitif, cara memasak dan mengolah yang istimewa hingga kualitas daging yang tinggi.
Sementara itu, Chef Mukhlis Indra Bayu menjelaskan untuk menu 21 Days Aged Pecorino Tomahawk, biasanya di-aging selama 21 hari. Manfaat dari daging di-aging itu untuk membuat daging lebih empuk. “Untuk steak, ada yang pakai wiski dan ada yang tidak. Kalau pakai wiski biasanya membuat aromatic pada daging. Ada juga steak yang di-dry aged pake kopi untuk perkaya rasa. Jenis kopinya arabica,” kata Chef Mukhlis.
Tak hanya menu utama, dessert yang ada di High Table pun istimewa. “Kalau dessert lebih ke-entertain, kayak Peach Cake,” kata Chef Mukhlis.
Dengan konsep yang unik dan elegan, High Table menjadi destinasi kuliner yang wajib dikunjungi. Pengalaman bersantap yang memadukan steak berkualitas, musik jazz yang memukau, dan suasana mewah menjadikan restoran ini lebih dari sekadar tempat makan, melainkan panggung hiburan yang memberikan kenikmatan bagi semua indera, membawa nuansa baru dalam dunia kuliner Jakarta. Tertarik mencobanya?
Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 206