Angel Berlian membuktikan  urban farming bisa berkembang di Manokwari. Ide ini pertama kali muncul pada 2014 saat ia masih kuliah di Jerman di bidang bisnis. Namun, jarak yang jauh membuatnya baru bisa merealisasikan rencana tersebut pada 2022.

Kesempatannya datang ketika ia pulang ke Indonesia dan melihat sang ayah, yang bekerja di bidang pertanian, membangun rumah-rumah hidroponik untuk menjaga produktivitas pegawai selama masa kerja dari rumah (WFH). Angel ikut terlibat dalam proses menanam dan panen tanaman hidroponik.

“Setelah kembali bekerja dari kantor (WFO), rumah-rumah hidroponik itu terbengkalai. Saya melihat peluang dan meminta izin untuk menjadikannya usaha. Dengan bantuan dinas terkait, urban farming ini mulai berkembang pada 2022,” kata Angel.

Bersama partner bisnisnya, ia bereksperimen dengan berbagai jenis tanaman, menyesuaikan suhu, serta menguji metode pertumbuhan yang paling efektif. Menjelang akhir 2022, mereka menemukan pola sirkulasi tanam yang stabil, dan pada 2023, sayuran hidroponik seperti kangkung, selada hijau, dan pakcoy mulai masuk ke tiga supermarket di Manokwari.

“Selada hijau menjadi produk terlaris karena banyak digunakan dalam salad. Saat ini, kami memiliki sekitar 2.000 lubang tanam di beberapa rumah, dan ke depannya, kami akan meningkatkan produksi dengan tetap berfokus di Manokwari,” ujar Angel.

Angel juga telah mendapatkan penghargaan di Dubai atas inisiatif urban farming yang dikembangkannya. Namun, bisnis ini tidak lepas dari tantangan, seperti harga jual yang relatif rendah sehingga modal berputar lebih lambat, serta permintaan yang masih belum sebesar kota-kota besar seperti Jakarta.

Untuk mengatasi hal tersebut, Angel mengembangkan produk salad siap saji berbahan sayuran hidroponik sebagai bagian dari promosi gaya hidup sehat di Manokwari.

“Kami ingin masyarakat semakin sadar akan pentingnya pola makan sehat. Harapannya, pada 2025, kami bisa memperluas pasar dan meningkatkan harga jual,” tambahnya.

Sumber Foto: Istimewa

Baca Juga: