Delegasi Indonesia membawa misi diplomasi kebudayaan dalam rangkaian Cannes Film Festival 2025 dengan beragam agenda guna memperkuat posisi Indonesia di peta sinema global.

Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Indonesia, misalnya, menghadiri CNC x EFAD Talks in AFAN Roundtable, sebuah forum yang diselenggarakan oleh Centre National du Cinéma et de l’image animée (CNC) bersama European Film Agency Directors Association (EFAD) dan Asian Film Alliance Network (AFAN). Pada kesempatan ini, perwakilan Indonesia duduk berdampingan dengan para pengambil kebijakan dari negara-negara Asia Tenggara dan Eropa untuk membahas kolaborasi lintas kawasan, keberlanjutan industri film, dan mobilitas talenta kreatif.

Wamenbud juga melakukan pertemuan bilateral dengan CNC dan tiga perwakilan negara sahabat: Filipina, Thailand, dan Vietnam. Pertemuan ini membahas potensi ko-produksi dan distribusi film lintas negara yang diharapkan dapat membuka akses lebih luas bagi karya-karya sineas Indonesia di jaringan festival dan bioskop internasional.

“Untuk CNC, Kementerian Kebudayaan tengah menjajaki kerja sama yang berorientasi masa depan. Rencana perjanjian kerja sama yang sedang disusun mencakup berbagai aspek, di antaranya pertukaran pengalaman dan praktik terbaik, penguatan kapasitas institusional, fasilitasi pertukaran profesional, kolaborasi dalam produksi bersama antara kreator dan produser dari Indonesia dan Prancis, pertukaran pengetahuan mengenai pengarsipan, restorasi, digitalisasi, dan distribusi warisan film juga pengembangan program pendidikan dan akses publik dan peningkatan partisipasi internasional. Jika semua proses berjalan sesuai rencana, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan CNC akan dilaksanakan pada bulan Desember di JAFF Market,” ungkap Wamenbud Giring mengenai kunjungan kerjanya ke Cannes.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, tiba di Cannes dan berkunjung ke Paviliun Jakarta Indonesia di Marche du Film. Kunjungan ini menandai dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap penguatan ekosistem perfilman Jakarta sebagai bagian dari visi menjadikan Jakarta sebagai Kota Sinema, menjelang perayaan 500 tahun kota Jakarta pada tahun 2027.

Dalam kunjungannya ke paviliun tersebut, Rano Karno menegaskan bahwa keikutsertaan Jakarta di Festival Film Cannes adalah bentuk komitmen serius pemerintah dalam mendorong kemajuan perfilman nasional. Jakarta juga siap memperluas jejaring global dan membuka peluang kolaborasi strategis demi kemajuan industri film tanah air. Secara khusus, ia menyampaikan bahwa kampanye “Jakarta Kota Sinema” akan resmi diluncurkan jelang peringatan 500 tahun Kota Jakarta pada 2027.

“Inilah bukti keseriusan Jakarta dalam membangun kota sinema. Kehadiran kami di festival ini merupakan langkah awal untuk memperluas jejaring internasional. Ke depan, Jakarta juga akan membentuk Jakarta Film Commission untuk mendukung industri kreatif di bidang perfilman,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.

Paviliun Indonesia juga menjadi ruang strategis bagi promosi dan pertukaran kekayaan intelektual Indonesia. Dalam sesi khusus Showcase Indonesian IP in Marche du Film, delegasi memperkenalkan proyek-proyek adaptasi dari komik nasional seperti Bandits of Batavia, Locust, dan Jitu, serta film-film unggulan seperti Pangku, Jumbo, dan Sleep No More. Showcase ini memperlihatkan kesiapan ekosistem kreatif Indonesia untuk bersaing di pasar global dengan materi-materi orisinal dan menjanjikan.

Dalam program lain, produser Indonesia Yulia Evina Bhara telah memulai aktivitasnya sebagai juri dalam section Semaine de La Critique (Critics Week) Cannes Film Festival 2025. Yulia bergabung bersama Jihane Bougrine, Josee Deshaies, Daniel Kaluuya dan Presiden juri Rodrigo Sorogoyen.

“Semaine de la Critique adalah section yang sangat spesial, karena dari ribuan pendaftar mereka hanya memilih tujuh film panjang dan 10 film pendek di kompetisi section. Saat ini, saya bersama keempat juri lain telah memulai menonton film yang ada di kompetisi, di mana nantinya kami mesti memutuskan beberapa awards,” ujar Yulia Evina Bhara.

Berbagai rangkaian aktivitas Delegasi Indonesia di Cannes International Film Festival 2025 diharapkan dapat membawa dampak pada penguatan industri sinema Tanah Air. Baik dalam bentuk penjajakan kerja sama dan kemitraan, hingga jejaring internasional yang berpotensi membuka peluang kerja sama di masa mendatang.

Sumber Foto: Arman

Baca juga: