Putra bungsu mantan presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra,
atau dikenal Tommmy Soeharto benar-benar membuktikan ucapannya kembali ke kancah
politik. Kemarin, Kamis (10/9) bertempat di Gedung Granadhi Jakarta, Tommy mendeklarasikan diri maju
sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.

Setelah namanya sempat tenggelam seiring lengsernya Soeharto
dan kasus hukum yang menyandungnya, Tommy siap kembali ke percaturan politik
praktis. Tommy mengatakan hingga saat ini dirinya masih menjadi pengurus di
organisasi sayap Golkar. “Jadi saya masih termasuk orang Golkar.” kata Tommy.

Untuk memimpin partai yang pada masa jayanya menjadi pendukung
setia sang ayah, Tommy mengaku siap bersaing dengan calon lain yang lebih senior.
Saat ini sejumlah nama yang masuk bursa ketua umum Golkar diantaranya Aburizal
Bakrie dan Surya Paloh.

Tommy yang juga kerap dijuluki Putra Mahkota Keluarga Cendana
tampak serius dengan niatnya ini. Sejumlah nama beken sudah masuk sebagai tim
sukses untuk mendukungnya, salah satunya Mayjen (Purn) Saurip Kadi.

Dalam konferensi pers Tommy sempat menyinggung soal klaim negara
lain atas kepemilikan Indonesia.
 “Motivasi saya karena prihatin melihat
kondisi bangsa saat ini. Kita sudah kehilangan Timtim, Sipadan, Ligitan, dan
baru saja kita kehilangan budaya kita dan yang saya tahu kepulauan Riau diakui
sebagai daerah pariwsaita negara lain. Tapi lebih memprihatinkan lagi, pemerintah,
DPR, MPR diam saja. Tidak ada tindakan tegas.” urai Tommy.

Dalam tanya jawab dengan wartawan, Tommy mengemukakan
program  Tri Karya Partai Golkar jika
dirinya terpilih menjadi Ketua Umum Golkar yang pemilihannya dilaksanakan di Riau,
tanggal 4 Oktober 2009.

Tri Karya Partai Golkar terdiri dari,  pertama, partai yang independen, mandiri dan
dinamis. Kedua, partai yang menjadi kendaraan poltik rakyat untuk mewujudkan
harapannya. Ketiga, partai yang mewujudkan wajib belajar 12 tahun secara gratis
dan pelayanan kesehatan gratis secara berkualitas.

Saat wartawan memancing dengan pertanyaan masalah hukum yang
pernah membelit dirinya, Tommy menjawab tangkas, “Kalau soal hukum semua orang
tahu kita ini hidup di negara hukum. Semua orang harus menaati hokum. Biarlah DPD
II dan DPD I yang menilai apakah saya benar-benar bersalah atau ini hanya
permainan politik.” tukas Tommy.

Tommy juga mengungkapkan keinginannya untuk membawa kembali
partai Golkar ke jaman keemasaannya seperti pada masa orde baru..  

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33747

Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :