Prosesi
pernikahan Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurastuti Wijareni (GKR Bendoro)
dengan Achmad Ubaidillah atau Kanjeng Pangeran Haryo (KPH)
Yudhanegara akan mulai berlangsung tgl 16 Oktober. S
erangkaian
acara panjang tersebut akan berisi berbagai aktivitas yang bernafas
kental adat Jawa.

“Tanggal 16 Oktober saya menjalani upacara
selamat datang, 17 midodareni, 18 akad nikah dan resepsi, sementara
19 upacara perpisahan dan 20 saya akan kembali ke Jakarta dengan
memboyong Reni,” kata Achmad Ubaidillah calon menantu Sultan
Yogyakkarta. 

Dituturkannya, puncak acara akan terjadi pada 18 Oktober
2011. “Tanggal 16 Oktober saya datang ke Yogyakarta, rangkaian
acara pernikahan akan segera dilangsungkan hari itu juga,” lanjut
ajudan Setwapres ini.

Pria tampan yang kerap disapa Ubai ini
mengatakan, bahwa perayaan pesta pernikahan sendiri akan digelar
dalam dua sesi. “Dari pukul 10.00–12.00 WIB untuk VVIP, yakni RI
1, RI 2, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Lembaga Tinggi Negara dan
lainnya. Setelah acara itu saya dan Reni keliling Yogyakarta naik
kereta dan selesai sekira pukul 17.30 WIB. Setelah itu, saya
beres-beres untuk merayakan pesta untuk tamu VIP malam harinya. Jadi,
dua kali resepsi,” tutupnya.

Acara
kirab tersebut akan melewati rute perjalanan, mulai dari Keraton
(Regol Keben) menuju Kepatihan. Jalurnya mulai dari Jalan Rotowiyan
melintas ke utara hingga Jalan Trikora (Utara Alun-Alun Utara).
Sampai di perempatan Titik Nol Kilometer, terus melintas ke utara
melewati Jalan Ahmad Yani dan lurus ke utara menuju Jalan Malioboro
Yogyakarta. Sampai di depan Gedung Kepatihan (Kantor Gubernur),
kemudian masuk ke kanan di kompleks tersebut.

Pada
saat pernikahan, kedua mempelai akan memakai kain batik bermotif
Semen Rojo yang merupakan warisan turun-temurun Keraton Yogyakarta.
Seluruh ritual dalam pernikahan ini akan dijalankan sesuai pakem atau
tata aturan warisan keraton.

Dua
hari sebelum rangkaian ritual pernikahan dimulai, seluruh perhiasan
dan busana pengantin telah siap. Bahkan, sebanyak 18 perias yang
dipimpin perias pengantin tradisional kondang, Tienuk Riefki, telah
hadir di Keraton Kilen, Yogyakarta.

Sementara
itu, beberapa perwakilan masyarakat Yogyakarta menyatakan
kegembiarannya denga pernikahan tersebut. Sekitar 100 pedagang
angkringan khas Yogya menyatakan akan menggelar pesta rakyat untuk
merayakan pernikahan agung ini. Para pedagang angkringan menyediakan
makanan angkringan gratis untuk masyarakat Yogyakarta.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37432

Untuk melihat artikel Nusantara lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :