Tanggal 29 September diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Kopi Sedunia. Namun, tahukah Anda akan beberapa fakta menarik tentang kopi berikut ini?

Cara lain menikmati kopi

Menyeruput ternyata bukan satu-satunya cara menikmati kopi. Berdasarkan penelitian sejumlah sejarawan, konon suku-suku di benua Afrika menikmatinya dengan cara mengunyah. Adapun biji kopi yang dikunyah tersebut digiling terlebih dahulu sebelum dibubuhi sedikit lemak hewani dan digulung dalam ukuran butir yang siap dikonsumsi.

Decaf jadi penggerak industri minuman soda

Selain kopi hitam, produsen kopi kini juga menawarkan opsi decaf. Untuk menghasilkan kopi decaf, biji kopi melewati suatu proses untuk mengurangi kadar kafein atau yang juga dikenal dengan dekafeinisasi. Pabrik-pabrik kopi tersebut tidak lantas membuang zat kafein tersebut, melainkan menjualnya ke industri soda dan farmasi.

Kopi instan bukan barang baru

Foto: Suddencoffee.blog

Kopi instan ditemukan pertama kalinya di Inggris pada tahun 1771. Namun demikian, konsep kopi instan baru dipatenkan dan diproduksi secara massal 139 tahun kemudian, yakni pada tahun 1910.

Finlandia merupakan ibukota kopi dunia

Meskipun tidak menghasilkan biji kopi sendiri, warga Finlandia merupakan konsumen kopi terbesar di dunia (sekitar 12 kg per kapita tiap tahunnya).

Kopi termahal di dunia berasal dari kotoran hewan

Foto: hindustantimes.com

Beberapa tahun terakhir, kopi luwak (musang) dinobatkan sebagai kopi termahal di dunia dan dibandrol di kisaran US$700 atau Rp10 juta per kilogram. Kopi tersebut terbuat dari biji kopi yang telah dimakan, setengah dicerna, dan kemudian keluar melalui kotoran musang. Menurut beberapa penikmat kopi, rasa kopi luwak disempurnakan oleh asam lambung satwa tersebut, sebagai bagian dari proses metabolisme dan fermentasi yang menambahkan zar-zat tertentu ke biji kopi sebelum akhirnya dikeluarkan dalam bentuk kotoran.

Bermodal kopi, Timnas Brasil Berangkat ke Olimpiade

Pada tahun 1932, Brasil mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak mampu mengirimkan atletnya ke ajang Olimpiade yang digelar di Los Angeles. Untuk menyiasatinya, mereka mengisi kapal laut yang mereka tumpangi dengan kopi dan menjualnya sepanjang perjalanan sampai mereka tiba di Amerika Serikat.

Ada gerai Starbucks di Markas Besar CIA

Fenomena Starbucks telah benar-benar mengglobal. Sampai-sampai, perusahaan kopi terkemuka itupun membuka sebuah gerai di dalam markas besar intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA). Untuk lolos seleksi menjadi barista di Starbucks CIA, mereka harus melewati serangkaian tes (termasuk background check intensif). Dalam kesehariannya, mereka pun dikawal oleh agen CIA setiap kali menuju ke area kerja. Berbeda dengan gerai Starbucks lainnya, karena alasan keamanan, nama Anda tidak akan dicantumkan pada gelas kopi. Antrian di gerai kopi ini juga kerap mengular lantaran para pegawai CIA lebih memilih untuk membeli kopi di dalam gedung daripada harus berhadapan dengan prosedur keamanan yang sangat ketat.