Diantara fashion designer Indonesia  yang ikut dalam pagelaran New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) yang dihelat Februari lalu di kota New York, ada satu nama yang mencuri perhatian.  Bukan hanya soal karya yang dibawakan di event yang diproduseri oleh diaspora Indonesia, Vanny tousignant, melainkan dia menjadi yang termuda yang pernah ikut dalam event tersebut.

Ya! Yumna Shiba menjadi desainer termuda dalam rombongan yang dibawa oleh Indonesia Fashion and Art Festival (IFAF) ke pagelaran fashion tahunan tersebut. Melalui brandnya,  Yumna mencoba menjajal panggung fashion dunia untuk kali pertamanya.

Bangga tentu saja! Wanita yang mengidolakan Dian Pelangi ini akan terus berkarya sembari mengenalkan batik Mega Mendung sebagai budaya bangsa. KABARI pun berkesempatan bincang-bincang bersama Yumna Shiba selepas tiba di tanah air beberapa waktu lalu. Berikut kutipannya.

Anda menjadi yang termuda diantara para fashion designer yang ikut New York Indonesia Fashion Week (NYIFW)?

Saya sangat bangga ikut serta dan berkesempatan menampilkan produk yang sudah saya rancang di panggung sebesar New York Indonesia Fashion Week. Terlebih lagi, saya sangat senang dan bangga, karena saya menjadi designer termuda di acara tersebut tersebut yang diberi kesempatan untuk mengenalkan brand Yumna Shiba ke luar negeri serta budaya Indonesianya yaitu Batik Mega Mendung.

Ikut untuk yang pertama kalinya?

Untuk acara fashion show dalam negeri Yumna Shiba sudah mengikuti event Muffest (Muslim Fashion Festival), Nimo Highland Road to JMFW, JMFW (Jakarta Muslim Fashion Week. Namun untuk Fashion Show di luar negeri ini baru pertama kalinya.

Koleksi dari Yumna Shiba yang dibawa di event NYIFW?Koleksi yang dibawa adalah Bikers Collection  yang outfitnya khusus untuk para bikers atau anak motor dengan tampilan rock-style. Bahan atau material baju yang dipakai adalah kulit domba, denim, ribstop, drill, dan batik mega mendung. Koleksi menggunakan motif Mega Mendung, dan gambar motor yang dibuat versi Yumna Shiba dengan mengaplikasikannya pada baju lewat bordiran, laser pada kulit, dan printing.

Bagaimana respon dari audiensi yang Anda rasakan?

Responnya sangat baik dari para audiens Indonesia dan Amerika, mereka menyukai design jaket kulit yang Yumna Shiba pamerkan karena desain yang unik, terutama pada bagian laser kulit motif batik mega mendung yang membuat mereka sangat tertarik. Mereka juga kaget ternyata design Bikers Collection di design oleh designer yang masih muda.

 Bisa diceritakan latar belakang mendirikan brand fashion ini?

Sejak saya duduk di bangku SD saya bercita-cita untuk menjadi fashion designer. Saat itu saya memiliki idola designer yaitu Dian Pelangi, kerena design bajunya yang unik dan mampu menembus pasar internasional dan berkesempatan fashion show ke luar negeri. Dari sana saya mulai belajar mendesign baju, dan pada akhirnya selesai dibangku SMP saya langsung bersekolah vokasi jurusan designer di Islamic Fashion Institute. Sambil belajar sambil membuat brand perlahan demi perlahan. Idola designer saya jadi bertambah dari luar negeri seperti Hana Tajima. Setelah lulus vokasi 2 tahun saya mendirikan brand Yumna Shiba.

Yumna Shiba adalah brand yang diambil dari nama saya, yakni Siti Yumna Shiba yang memiliki arti “diberi kemudahan.” Dengan memberi nama Yumna Shiba,  semoga brand diberi kemudahan, kelancaran dalam menjalankan bisnis fashion.

Bagaimana respon dari keluarga, Anda memilih dunia fashion?

Saat lulus SMP saya memilih untuk belajar di sekolah designer, dan orangtua, keluarga, awalnya kurang menyetujuinya karena terbiasa dengan tingkat sekolah berjenjang dari SMP ke SMA. Tetapi setelah mempertimbangkan kembali bakat dan prospeknya, orangtua pada akhirnya sangat mensupport saya, dan akhirnya mereka mencari sekolah designer fashion yang berada dekat tempat tinggal yaitu Islamic Fashion Institute (IFI). Saya sangat berterimakasih kepada orangtua saya yang selalu mensupport saya dari awal sampai sekarang.

Sejauh ini perkembangan fashion dari Yumna Shiba?

Alhamdulillah, berkembang dengan baik perlahan demi perlahan, baik dalam design maupun bisnis, brand Yumna Shiba mulai dikenal. Bisa dikatakan bahwa Brand Yumna Shiba mengalami grafik pertumbuhan yang signifikan ke atas. Sejak berdiri pertama kali, Yumna Shiba fokus pada kualitas produk, dan seiring berjalannya waktu, focus itu juga mulai kami kembangkan pada branding dan pemasaran. Perlahan tapi pasti, kami yakin bahwa Yumna Shiba akan segera mendapatkan panggungnya.

Belajar ilmu fashion darimana saja?

Saya belajar di Islamic Fashion Institute saja untuk sekolah fashion, untuk wawasan lainnya saya cari melalu media internet. Di era sekarang, sepertinya kita bisa belajar apa saja asalkan memiliki ketertarikan dan passion akan hal tersebut, era digital adalah era sumber terbuka untuk generasi emas Indonesia. Dan satu lagi designer itu bukan hanya sekadar membuat ilustrasi, zaman sekarang ia ditutut untuk dapat mendesign baju dan juga menjahit, jadi saya belajar menjahit juga di tempat kursus Yani 41.

Dan telah didistribusikan kemana saja?

Fokus distribusi saat ini adalah Bandung dan sekitarnya karena boutique yang merupakan offline store kami ada di Bandung. Namun, Yumna Shiba juga memasarkan produknya via website, sehingga tidak terbatas kemana saja; lokal maupun luar negeri.

Bisa dijelaskan ciri khas dari Yumna Shiba?

Ciri khas brand Yumna Shiba adalah motif Mega Mendung yang selalu melekat pada setiap koleksi Yumna Shiba. Hal ini menyimbolkan bahwa produk kami memiliki dan mengangkat nilai kearifan lokal. Design baju mengarah ke casual masculine, dan formal yang menggunakan siluet baju A, I, dan H. Material utama produk kami adalah kulit. Warna utama yang digunakan adalah warna earth tone (hitam, coklat, putih). Kami selalu menggunakan Teknik bordir, laser, dan printing.

Apa yang membedakan produk fashion Anda dengan yang lainnya?

Produk Yumna Shiba memiliki design unik dan tidak sama dengan lainnya. Brand mengusung konsep butik dan limited edition yang membuat produk hanya dapat dimiliki beberapa orang. Kami menerima custome made, sehingga pelanggan/customer dapat memesan baju sesuai yang diinginkan. Per hari ini kami memiliki beragam jenis produk, misalnya produk atasan, bawahan, outer, jaket, fashion item (hijab, sepatu, tas pinggang item bikers). Namun, kami akan terus mengembangkannya.

Strategi Yumna Shiba dalam mengembangkan dan memajukan brand?

Saya memahami bahwa fashion brand bukan sekadar memproduksi pakaian. Fashion brand adalah industry yang menciptakan pakaian yang memiliki “jiwa.” Artinya, orang yang menggunakan, melihat, atau mendengar brand tersebut memiliki persepsi akan nilai dari brand tersebut. Maka dari hal itu, strategi utama Yumna Shiba adalah menciptakan “jiwa” atau karakter yang akan dikenal dan diterima oleh target pasar Yumna Shiba. Seperti misalnya koleksi Biker, segmen utamanya adalah orang-orang yang menyukai kehidupan bermotor. Maka, strategi kami adalah ingin membuat produk ini lekat dengan segmen tersebut dan membuat mereka memiliki persepsi bahwa produk ini adalah symbol dari seorang biker.

Rencana ke depannya?

Harapan dan rencana untuk kedepannya tentu saja pada keberhasilan produk pada tiga aspek yang menjadi focus kami, yakni; kualitas produk, pemasaran, dan branding. Kami harap brand Yumna Shiba dapat dikenal dan diterima produknya dalam negeri sampai luar negeri, sukses, barokah, dan dapat bermanfaat produk kami bagi penggunanya.

Artikel ini juga bisa dilihat di Majalah Digital KABARI 188

Baca Juga: