dan Amerika Serikat menegaskan kembali niat para kedua negara dalam meningkatkan hubungan AS-Indonesia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor.

Presiden Joko Widodo pada bulan November akan berkunjung ke Washington, D.C. sebagai wujud peningkatan hubungan antara AS dan Indonesia. Demikian salah satu isu yang dibicarakan dalam pertemuan pejabat senior bidang kebijakan luar negeri dan pertahanan kedua negara di kantor Departemen Luar Negeri, Washington DC, AS, Senin (23/10/2023).

Amerika Serikat dan Indonesia menyelenggarakan Dialog Pejabat Senior Kebijakan Luar dan Pertahanan untuk pertama kalinya di Departemen Luar Negeri AS di Washington, D.C. Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel Kritenbrink, dan Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Dr. Ely Ratner memimpin delegasi AS. Direktur Jenderal Urusan Amerika dan Eropa (Amerop) Kementerian Luar Negeri RI Duta Besar Umar Hadi, dan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Bambang Trisnohadi memimpin delegasi Indonesia.

Amerika Serikat mengakui kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 dan menegaskan kembali apresiasinya terhadap peran Indonesia sebagai koordinator negara hubungan dialog AS-ASEAN.

Asisten Menlu AS Kritenbrink dan Asisten Menhan AS Ratner menggarisbawahi dukungan Amerika Serikat yang terus berlanjut terhadap sentralitas ASEAN dan ASEAN Outlook tentang Indo-Pasifik. Para pejabat dari kedua negara menekankan peran ASEAN dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik. Amerika Serikat menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia dalam membangun kepercayaan terhadap penyelesaian yang inklusif, damai, dan demokratis terhadap krisis di Myanmar.

Kedua belah pihak mendesak rezim militer untuk mengambil tindakan konkret dan segera menghentikan kekerasan serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan. Para pejabat dari kedua negara juga menegaskan kembali pentingnya membuat kemajuan dalam Konsensus Lima Poin ASEAN.

Kedua negara berkomitmen untuk mendukung Ketua ASEAN 2024 yang akan datang, yaitu Laos, dalam melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan di Myanmar menuju resolusi yang inklusif, damai, dan demokratis. Mereka menggarisbawahi kerja sama dengan ASEAN sebagai pusat untuk mencapai kemakmuran dan keamanan, baik di tingkat regional maupun global.

Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang berbagai masalah keamanan global dan regional, termasuk perkembangan di Timur Tengah dan Laut China Selatan. Asisten Menhan AS Ratner mengucapkan selamat kepada Dirjen Bambang Trisnohadi atas keberhasilan Latihan SUPER GARUDA SHIELD 2023, yang telah berkembang menjadi salah satu latihan militer multilateral terbesar di kawasan ini, yang melibatkan Amerika Serikat, Indonesia, lima negara mitra, dan 11 negara pengamat. Sebagai mitra latihan militer terbesar di Indonesia, Amerika Serikat menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung modernisasi kekuatan pertahanan Indonesia.

Kedua pejabat menyambut baik niat untuk meningkatkan status kerja sama pertahanan Amerika Serikat dan Indonesia. Para pejabat dari kedua negara menjajaki cara-cara untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan maritim, kedokteran militer, pemeliharaan perdamaian, pemulihan tawanan perang (POW)/lenyap dalam pertempuran (MIA) yang masih tersisa dari Perang Dunia II, pendidikan militer profesional – termasuk perlindungan hak asasi manusia dan standar tata kelola keamanan – dan latihan militer bilateral dan multilateral.

Kedua belah pihak mengungkapkan pentingnya Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF) dan menyambut baik upaya-upaya untuk menyelesaikan negosiasi IPEF secara substansial terkait Pilar Ekonomi Bersih dan Pilar Ekonomi Adil selama Pekan Pemimpin Ekonomi APEC bulan November mendatang. Mereka juga berbagi pandangan mengenai pentingnya rantai pasokan yang aman, infrastruktur penting dan ramah lingkungan, dan keamanan ekonomi regional, serta ancaman yang ditimbulkan oleh krisis iklim serta kebutuhan untuk mempercepat transisi energi bersih.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan mengurangi emisi, para pejabat dari kedua negara mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya untuk merealisasikan prakarsa kerja sama baru yang berkaitan dengan mineral penting, keamanan siber dan maritim, semikonduktor, Kemitraan Transisi Energi Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) yang inovatif, dan reaktor modular kecil

Sumber foto: Setkab.go.id

Baca Juga: