Ketika gadget sudah menjadi bagian hidup kita, maka tak heran anak kita pun mulai mengenalnya. Dari mulai kenal, memainkan, kemudian ketagihan. Dan kalau sudah tertarik, bisa jadi waktu senggang lebih sering dihabiskan dengan mengulik gadget itu daripada melakukan hal lainnya. Seperti bersosialisasi dengan teman, bermain dengan mainannya, bermain di halaman, atau membaca.

Mengenal gadget memang tak bisa dihindari. Anak akan tertarik melihat orang tuanya membuka atau memainkannya. Segalanya serba mudah, hanya dengan satu sentuhan tangan, muncullah beragam aplikasi mainan lengkap dengan warna dan suara, tentu saja sungguh memikat bagi anak-anak. Maka lupalah anak dengan buku. Sebelum tidur pun yang digenggamnya adalah tablet atau iPad. Bukan buku.

Orang tua memegang peranan penting dalam hal ini. Terutama saat anak merengek lebih meminta bermain aplikasi Talking Tom atau Reef Run daripada membaca sebelum tidur. Alangkah baiknya seandainya orang tua menunjukkan buku cerita elektronik yang menarik sehingga anak tetap belajar untuk mengenal kebiasaan membaca sejak dini. Kemudian kenalkanlah pada buku dengan gambar yang menarik dan ajaklah mereka memilih sendiri di toko buku atau perpustakaan. Buatlah peraturan, tak ada iPad menjelang tidur, tapi bawalah buku untuk dibaca bersama. Berilah pengertian dan tunjukkan bahwa buku tak kalah menarik dengan buku elektronik yang mereka lihat di iPad.

Gemar membaca dapat kita tanamkan sejak anak dalam kandungan. Seperti juga mendengarkan dan mengenalkan musik, membaca juga dapat dikenalkan dengan cara membaca dengan keras. Kebiasaan ini dilanjutkan dan dijadikan kebiasaan. Saat senggang, buatlah kebiasaan membaca bersama di ruang yang aman dari gangguan lalu-lalang anggota keluarga atau suara televisi. Biarkan anak memilih akan membaca satu buku bersama kita atau membacanya sendiri. Anak akan selalu meniru kebiasaan orang tua. Kalau dia melihat kita gemar membaca, merawat buku dengan baik, maka anak-anak akan mencontoh, tak perlu disuruh tapi contoh itu lebih tertanam pada diri anak.

Sediakan rak buku di kamar dan ajaklah mereka menata dengan rapi seperti rak buku kita. Selalu sediakan satu buku yang ditaruh di meja atau dekat tempat tidur. Sehingga anak akan melihat dan berniat menyelesaikan membaca. Ajaklah diskusi atau ngobrol setelah buku itu habis dibaca. Ini merangsang anak menyimak cerita yang dibacanya selain memperbanyak kumpulan kosa katanya. Dengan cara ini, orang tua juga akan tahu mana buku yang diminati mereka dan dapat mencari buku-buku seperti itu. Untuk hadiah ulang tahun, naik kelas, mendapat nilai baik, bahkan kita bisa memberikannya setelah mereka membantu menjaga adik, misalnya.

Menurut Kimber Brown, Program Director untuk Teach for America, paling penting dalam membangun minat baca anak adalah mencermati kesukaan anak. Jika mereka tertarik dengan binatang, maka carilah buku tentang binatang dan bacalah bersama. Mengajak anak prakarya, membuat sesuatu yang diinginkannya juga dapat menarik mereka untuk membaca. Berilah buku petunjuk cara membuatnya.

Yang terakhir, rajinlah mengajak anak ke toko buku atau perpustakaan. Ajak mereka bertemu dengan staf perpustakaan untuk membuat kartu anggota. Sedangkan kalau ke toko buku, mengajak anak untuk bertanya buku mana yang direkomendasi. Manfaat lain adalah menjadikan anak berani bertemu dan bertanya dengan mereka. Biarkan anak memilih sendiri buku yang diminatinya. Biasanya perpustakaan atau toko buku memiliki jadwal story time atau temu pengarang. Story time ini sangat baik untuk mengenalkan minat baca anak-anak karena mengkombinasikan antara membaca, musik dan kegiatan yang menyenangkan lainnya. (1004)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?55522

Untuk melihat artikel parenting lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by