Anak Berjerawat

Kedewasaan seorang anak sangat penting untuk masa pembentukan karakternya. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua sebaiknya mengetahui kapan anak mencapai kedewasaannya.
Ada beberapa tanda-tanda tampak dan tidak tampak yang dialami seorang anak saat dirinya mengalami pubertas atau beranjak dewasa. Contoh kecilnya anak mulai memperhatikan teman lawan jenisnya, tumbuh jerawat, dan perubahan fisik dan suara. Hal tersebut merupakan tanda-tanda nampak pada sikap dan perilaku anak yang sedang puber.

Pubertas

Walaupun pubertas adalah proses yang alamiah, tapi tidak semua remaja dan orang tua siap menghadapi fase ini. Banyak yang merasa panik karena tidak mengerti dengan perubahan yang dialaminya, di lain pihak anak juga bingung harus mengadu kepada siapa karena malu bertanya pada orang tuanya. Karena kurang lancarnya komunikasi antara anak dan orang tua, kebanyakan remaja mencari informasi dari teman sebanyanya. Padahal, informasi tersebut seringkali keliru. Untuk itu sangat disarankan agar orang tua memantau tanda-tanda pubertas pada anak.
Orang tua sebaiknya membekali diri dengan informasi sehingga bisa memberi penjelasan yang benar pada anak seputar masalah pubertas. Jangan malah menakut-nakuti atau menutupi, karena merasa tabu berbicara mengenai seks pada anak.

Pada anak perempuan, awal tanda pubertas dimulai dengan adanya pembesaran payudara, yang diikuti pula dengan pertumbuhan tinggi badan yang cepat. Setelah tanda awal pubertas tersebut muncul, maka 2–3 tahun kemudian anak akan mengalami menstruasi.Pada anak laki–laki, tanda awal pubertas diawali dengan adanya testis/buah zakar yang membesar, disertai tumbuhnya bulu–bulu di alat kelamin tersebut. Rata–rata kejadiannya banyak dialami pada usia sekitar 12 tahun. Setelah muncul tanda awal pubertas tersebut, 2 tahun kemudian barulah terjadi pacu tumbuh atau pertambahan tinggi badan anak laki–laki melesat cepat pada saat anak–anak masuk usia sekolah menengah pertama.

Peran Orangtua

Pubertas-1

Banyak faktor yang mempengaruhi pubertas, diantaranya karena etnis, kesehatan, keadaan sosial, beban mental, asupan gizi, olahraga dan kemungkinan ada penyakit yang diderita si anak.

Peran orang tua sangat diperlukan saat perubahan pada anak mulai nampak. Jangan takut atau malu menjelaskan, karena Anda harus tenang dan memberi pengertian tidak secara kasar. Sebagai contoh, ketika bercerita pada anak perempuan yang akan mengalami pertumbuhan payudara, ibu bisa mengatakan ‘kalau kamu sudah besar nanti akan ada hormon tubuh yang bekerja. Nah, hormon itu membuat dada kamu sedikit demi sedikit akan membesar, bila disentuh sakit, tapi tidak apa-apa karena itu wajar. Kalau sudah mulai tumbuh, kamu harus menggunakan miniset dan tidak boleh lagi pakai baju-baju transparan dan ketat.Kamu juga akan mengalami menstruasi, itu tandanya kamu sudah mulai dewasa dan harus membuat jarak dengan lawan jenis’. Sementara untuk anak laki-laki, sebaiknya dijelaskan oleh sang ayah. ‘Kalau kamu sudah besar ada hormon yang bekerja. Karena itu bisa saja suatu hari ketika kamu tidur keluar cairan berwarna putih. Itu namanya ‘mimpi basah’. Tapi jangan khawatir, kamu bukan ngompol, ‘mimpi basah’ adalah proses alami dan wajar yang menandakan kamu sudah dewasa’.

Masa awal pubertas bervariasi antara anak yang satu dengan yang lainnya, pada anak perempuan dimulai di usia 8-14 tahun dan pada anak laki-laki dimulai antara usia 12-16 tahun. Pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pubertas muncul karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seksual, sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh pun mengalami perubahan. (1001)

Untuk share artikel ini, Klik www.Kabarinews.com/?59159

Untuk melihat artikel parenting lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

dr.andriani