Suatu hari di tahun 1999, Budi Soehardi sedang makan malam bersama keluarga di rumahnya di Singapura. Budi menyaksikan acara televisi tentang situasi Timor-Timur pasca tahun 1999, ketika itu dia dan keluarga melihat para keluarga pengungsi tinggal di kardus-kardus dan makan seadanya.Budi tercenung lalu menatap istrinya dalam-dalam. Tanpa kata, di dalam hati mereka seolah sepakat bahwa mereka harus berbuat sesuatu untuk para pengungsi Timor-Timur. “Sebetulnya kami sekeluarga suda...
Read more