Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup di tingkat 9,605.51 pada 10 September 2001. Setelah serangan teroris keesokan harinya, pasar hanya dibuka lagi tanggal 17 September 2001. Pembukaan hari itu, DJIA mencatat titik terendah yaitu 8,755.46, dan pasar tidak mampu rebound selama satu bulan.

Hari itu adalah salah satu dari kasus paling ekstrim dari dampak terorisme terhadap saham. Serangan terjadi hanya beberapa blok jauhnya dari New York Stock Exchange, sehingga kantor NYSE harus ditutup karena beberapa kerusakan dan kekhawatiran soal keamanannya. Namun, serangan teroris seperti ini tidak harus terjadi di pusat-pusat financial untuk dapat berdampak serius pada harga saham dan kepercayaan pasar. Aksi teror dapat mempengaruhi portfolio seseorang, tapi untungnya ada beberapa cara investor untuk melindungi finansial mereka dari dampak buruk serangan-serangan teror di masa datang.

Baca artikel lengkapnya di http://extrauang.com/1822