Memasuki musim gugur, kembali kita menata lemari baju. Baju-baju musim panas mulai digantikan baju musim dingin. Celana pendek, baju tipis tanpa lengan, mulai disimpan dan digantikan dengan baju berbahan tebal dan hangat. Tapi bukan berarti kita tidak bisa bergaya di musim gugur dan musim dingin. Meski sepertinya hanya bisa memakai itu-itu saja, seperti cardigan, jaket, scarf, tapi asalkan kreatif, kita tetap tampil modis. Warna-warna cerah ala musim panas pun tetap bisa kita pakai. Justru akan membuat musim dingin lebih berwarna.

Bermain Dengan Hoodie

Baju hangat atau sweater dengan penutup kepala yang disebut hoodie ini bakal sering kita perlukan saat cuaca mulai dingin. Terutama di musim gugur, hoodie dapat melindungi kita dari hujan gerimis yang hampir tiap hari mulai turun. Hoodie ini praktis dan modis daripada memakai payung. Apalagi sekarang ada juga hoodie yang didesain memakai bahan anti air seperti jas hujan. Selain melindungi dari hujan juga dapat melindungi dari hembusan angin dingin. Hoodie memang tampak kasual tapi kita juga dapat memadupadankan sehingga tampak lebih rapi. Lapisi hoodie dengan jaket cantik atau blazer. Pilih warna atau motif hoodie yang feminin seperti bunga atau motif etnik, lalu padankan dengan rok atau celana warna gelap.

Memakai Scarf Ukuran Besar

Inilah saatnya mengeluarkan koleksi scarf kita. Jangan ragu untuk melilitkan scarf ukuran besar ke leher dan bahu kita. Selain akan lebih hangat juga tampak gaya. Padankan dengan baju warna polos dan gelap jika scarf kita bermotif seperti bunga, garis atau kotak-kotak (plaid). Jika scarf berwarna polos, kita bisa padankan dengan motif warna baju apa saja. Baik yang senada atau justru kontras. Selain scarf, kita bisa berganti-ganti dengan Cape yaitu mantel tanpa lengan. Terkadang kita sebut poncho. Biasanya Cape dibuat dari bahan wol atau rajutan karena membuat kita lebih hangat. Seperti juga scarf, Cape juga lebih praktis dipakai untuk pelindung jika cuaca tidak bersahabat. Tanpa kancing dan resleting, langsung masuk lewat kepala.

Tampilan Berlapis

Karena awal musim gugur tak menentu, angin panas bisa berubah dingin sewaktu-waktu serta diguyur hujan. Maka lebih aman jika kita bergaya layer yaitu memakai baju berlapis-lapis. Saat cuaca sejuk, kita masih bisa menggunakan blus atau kaos tanpa lengan, celana pendek serta rok mini. Jika cuaca mulai dingin, lapisi dengan penutup seperti cardigan, jaket atau apapun yang cukup hangat untuk menutup tubuh. Bagian bawah dapat dilapisi dalamnya dengan legging lalu padukan dengan boots. Tampilan berlapis ini juga menghindarkan kita dari saltum (salah kostum) di cuaca yang tak menentu ini.

Padu Padan Rok Pleats

Rok berlipit (pleated skirt) selain baju serba fringe (rumbai-rumbai) akan menjadi tren di tahun depan. Kenapa tidak jika kita memadupadankan mulai sekarang? Agar lebih hangat, pakailah rok pleats selutut lalu padukan dengan boots tinggi. Pilihlah rok pleats yang tidak terlalu lebar sehingga aman jika tertiup angin. Tapi jika memakai model yang lebar, amannya memakai legging di dalamnya. Selain menghangatkan juga aman dari hembusan angin. Pilih jaket jins dan kaos sebagai atasannya jika ingin bergaya kasual dan padukan dengan blus berkerah dan blazer pendek untuk dandanan kerja.

Berani Dengan Warna

Tidak perlu terlihat gloomy di musim dingin. Justru mainkan dengan warna-warna cerah bahkan warna neon. Selain fringe, warna neon juga bakal tren di tahun depan. Satu lagi yang bakal tren, yaitu dandanan yang matching. Jadi kita bisa padukan dua tren itu dengan memakai warna cerah dan matching. Jika tidak ingin terlalu tampak menyolok, kita dapat memakai blus, rok, warna neon lalu dilapisi dengan warna netral seperti coklat, putih atau hitam. Pilih tas warna senada. Baik senada dengan warna atau senada dengan motif yang kita pakai. (Foto: dok.ist)