KabariNews – Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu, (5/5), mengumumkan  pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014 tumbuh sebesar 4,71 persen (y-on-y). Pertumbuhan ekonomi ini melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 5,14 persen. Total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sendiri selama triwulan I 2015 mencapai Rp 2.724,7 triliun. Lalu atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.157 triliun.

Seperti dikutip dari keterangan resmi BPS,  dari sisi produksi, pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami kontrksi 2,32 persen.  Sedangkan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,53 persen. Dari sisi  Pengeluaran oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,01 persen.

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada kuartal I-2015 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB, yakni sebesar 58,30 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,56 persen, dan Pulau Kalimantan 8,26 persen.

Secara keseluruhan, perlambatan ekonomi kuartal I-2015  ini dipengaruhi  perlambatan ekonomi mitra dagang RI, yakni Tiongkok dan Singapura. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Tiongkok dikoreksi dari 7,4 persen menjadi 7 persen. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Singapura terpangkas dari 4,9 persen menjadi 2,1 persen. Kondisi lain yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2015 adalah masih rendahnya harga minyak. Kinerja ekspor-impor juga turun dibandingkan kuartal I-2014. (1009)