Cairo kembali beraktivitas. Tahrir Square yang sebelumnya diblokade
kembali bisa dilewati kendaraan. Barikade dan kawat berduri sudah disingkirkan.
Beberapa perkuliahan, seperti dilaporkan Antara, mulai dilakukan pada Minggu
(13/2). Mahasiswa Indonesia di Mesir mengaku lega atas mundurnya Presiden Hosni
Mubarak. Setelah sekian lama mereka mencemaskan keselamatan selama proses
revolusi. Wakil presiden Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Mesir (PPMI)
mengatakan kepada Antara kalau pihaknya lega. “ Meskipun kami tetap waspada
karena ini masih dalam masa transisi,” kata Wildi Raihanda di Cairo.

Sebelumnya mahasiswa Indonesia di Mesir mengaku
kuatir akan keselamatan jiwa mereka karena situasi politik kian tidak menantu.
Diperburuk dengan Hosni Mubarak yang tidak juga mau mundur dari posisi presiden.
Namun pengumuman wakil presiden Mesir yang menyatakan Mubarak mundur Jumat
sore, disambut dengan rasa gembira.

Krisis politik Mesir yang telah berlangsung sejak
tiga pekan lalu, memaksa Pemerintah Indonesia mengevakuasi WNI, termasuk mahasiswa. Satgas
telah memulangkan enam kelompok atau sekitar 2.600 warga Indonesia. Sebagian besar wanita,
anak-anak dan sebagian mahasiswa.

Sebelumnya, Cemas Razia Aparat

Sehari mundurnya Mubarak, situasi keamanan di Mesir
sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan rumor di masyarakat, antara lain
kudeta militer. Sebelumnya aparat Mesir memang melakukan razia. Bentuk razia
antara lain penggeledahan kamar mahasiswa Indonesia, pemeriksaan laptop dan
buku-buku. Mahasiswa juga diinterogasi selama berjam-jam. Diminta menunjukkan
kartu indentitas sebelum dilepas lagi. “Yang mengejutkan kami dituduh menjadi
mata-mata Israel
dan Amerika serta terlibat demonstrasi menggulingkan Mubarak,” kata Wildi
Raihanda.

Para mahasiswa Indonesia
menduga ketatnya aparat terhadap mereka, berkaitan dengan pernyataan politikus Indonesia yang menyebutkan pelajar dan mahasiswa
Indonesia
adalah simpatisan sebuah partai politik. Mereka ikut membantu gerakan revolusi
di Mesir. “Razia juga makin gencar setelah warga Indonesia di Jakarta berdemo
mendukung penggulingan presiden Hosni Mubarak. Itu mengundang kecurigaan aparat
Mesir, “ kata mahasiswa Al Azhar aasal Jakarta,
Sahrullah Sobri.

Sebelumnya Juru bicara Kementrian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene membenarkan razia
terhadap warga Indonesia
itu. Sekitar 20 mahasiswa Indonesia
dimintai keterangan oleh militer. Satu mahasiswa sempat ditahan karena
melanggar jam malam. Razia itu berlaku untuk semua warga asing bukan hanya Indonesia.

Ian Syafri, mahasiswa Indonesia
yang kuliah Al Azhar cabang Iskandariyah mengaku sempat ditahan saat dalam
perjalanan menuju Kairo untuk evakuasi ke Indonesia. “Saya sempat ditahan
sekitar tiga jam di Giza. Tapi setelah diketahui bahwa saya mahasiswa Al Azhar,
langsung dibebaskan sambil minta maaf. Mereka (aparat keamanan) itu hormat sekali
pada Al Azhar,” ujar Syafri.

Pemimpin tertinggi atau Syeikh Agung Al-Azhar, Mesir,
Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb menyesalkan pemulangan mahasiswa Indonesia. Menurutnya, keamanan
mereka dijamin oleh universitas tersebut.
“Kenapa mereka harus dipulangkan?”, tanya Syeikh Agung Al
Azhar dengan nada menyesalkan, ketika menerima Dr. Hassan Wirajuda, Utusan
Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhonono. Mantan Menteri luar Negeri Indonesia itu kemudian menjelaskan bahwa pemerintah
Indonesia
mengevakuasi warga negaranya karena pertimbangan keamanan. Juga melindungi
warga Indonesia
secara fisik.

“Pemerintah Indonesia
bukan memulangkan, tapi mengevakuasi sementara akibat keadaan darurat di Mesi.
Bila keamanan sudah pulih, mereka akan kembali lagi untuk melanjutkan kuliah,”
ujar Wirajuda kepada kantor berita Antara.

Pemimpin Azhar itu menyinggung hal teknis, misalnya kapasitas
asrama Al Azhar yang menampung ribuan mahasiswa dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Banyak mahasiswa asing menunggu giliran masuk asrama. “Banyak mahasiswa
dari Negara lain terutama Afrika yang belum kebagian kamar asrama, jadi kalau
mahasiswa Indonesia
pulang berarti kamar asrama mereka bisa digantikan selamanya,” ujarnya.
Kulian di Universitas Al Azhar telah dimulai kembali pada Minggu (6/2) setelah
libur usai ujian semester bulan lalu di samping adanya revolusi di Mesir.

Untuk share atrikel ini klik www.KabariNews.com/?36348

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :