Bisa dihitung dengan jari orang Indonesia yang berkarir sebagai musisi di Amerika. Nah, Regi Levi adalah salah satunya. Sebelumnya putra dari musisi Arie Ayunir ini telah merilis album di AS. Pada bulan Agustus, Regi merilis album lagi dengan tajuk, “Indonesia Vs Everybody”

“Ya, saya baru saja merilis album,” katanya beberapa waktu lalu.  Untuk album barunya ini, Regi menggabungkan musik Hip Hop/Rap Amerika dan Indonesia. Regi menjembatani dua budaya dan suara yang berbeda sekaligus menunjukkan kebanggaan Indonesia di seluruh album.

“Misi saya adalah membangun jembatan itu dengan mengundang beberapa teman Indonesia saya di kampung halaman untuk berkolaborasi dengan saya untuk menghubungkan pendengar Indonesia dan Amerika. Album ini perpaduan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia,” tutur Regi kepada KABARI.

Album  “Indonesia Vs Everybody”adalah album kedua Regi yang dirilis sebagai artis independen. Album ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. Seluruh ide, katanya, dimulai pada akhir 2019 dan tiga single pertama dirilis pada 2020 dan awal 2021.

“Saya telah memperoleh rekaman dari setiap artis selama bertahun-tahun dan dari sana saatnya untuk bekerja. Album ini disebut “Indonesia Vs Everybody” karena budaya dan latar belakang saya. Saya juga berpikir itu adalah nama yang aneh untuk album ini,” tambahnya.

Regi berkolaborasi dengan artis Indonesia di albumnya. Sembilan dari sepuluh artis yang bekerjasama dengannya  tinggal di tanah air di Indonesia dan salah satunya tinggal di Amerika Serikat. Regi juga berkolaborasi dengan produser Indonesia bernama Ergan yang juga tinggal di Indonesia. Album ini menampilkan Jayko, Annisya, Nes, Pretty Rico, Eizy, Ben Utomo, Edgar Tauhid, Yacko, GunZ, dan Mary Su.

Album  “Indonesia Vs Everybody” berisi sepuluh lagu. Regi bercerita setiap lagu-lagunya berbeda. Ini menggabungkan rap, rap melodi. Dari ketukan hip hop yang menenangkan hingga trek R&B, dan juga pukulan keras 808 dan suara bor. “Saya ingin memasukkan semua aspek dari Hip Hop dan Rap hari ini,” imbuhnya.

“Saya ingin merangkul negara saya dan bahasa kita. Saya tahu bahwa beberapa pendengar saya di sini di Amerika Serikat tidak akan mengerti bahasa, tetapi mereka masih bisa merasakan setiap lagu. Mereka dapat menundukkan kepala mengikuti irama dan menikmati aliran dan gaya setiap artis di album ini.”

Banyak cerita yang menghiasi proses pengerjaan album ini. Salah satu yang diingatnya adalah meninggalnya nenek Regi. Single pertama yang berjudul “Sendiri” dirilisnya pada bulan September 2020.  

Regi merekam video musik pada hari pertama bulan Oktober dan pada hari keenam, Neneknya meninggal. Sejatinya Regi ingin neneknya menyaksikan dan melihat awal dan akhir dari seluruh proyek dan video ini, tetapi Tuhan punya rencana lain.  Jauh di lubuk hatinya, Regi mendedikasikan seluruh album ini untuk neneknya.

 “Untuk wanita yang tidak pernah melupakan dirinya sendiri dan yang juga kaya akan budayanya dan jauh ke dalam akarnya. Aku selalu mencintainya,” kata Regi.

Harapannya dari dirilis album ini? Regi berujar ada yang mengatakan ketika berharap terlalu banyak, Anda bisa kecewa dengan hasilnya karena mungkin tidak seperti yang Anda bayangkan.

“Saya mencoba untuk tidak berharap terlalu banyak dari rilis ini, tetapi saya selalu berharap untuk mendapatkan pendengar dan pendukung baru dari negara bagian, tanah air di Indonesia, dan seluruh dunia yang dapat tertarik pada proyek ini.”