KabariNews – Puteri Indonesia Lingkungan 2015 Chintya Fabiola akan mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Miss Internasional 2015 di Tokyo, Jepang. Perempuan kelahiran Pontianak ini akan mengikuti karantina Miss International yang berlangsung dari tanggal 16 Oktober hingga 4 November 2015. Grand Final pada 5 November 2015 yang akan diselenggarakan di Hiten Grand Prince Hotel New Takanawa, Tokyo, Jepang.

Untuk menunjang performanya selama karantina Miss International 2015, Chintya mengaku sudah mempersiapkan diri secara matang. Selain persiapan fisik, perawatan diri dan latihan public speaking, wanita yang akrab disapa Tya ini mengaku juga berlatih tarian tradisional.

Bersaing dengan puluhan wanita cantik dari berbagai negara tidak membuatnya minder, justru sebaliknya ia semakin percaya diri. Tidak hanya mengandalkan kemampuannya, di ajang Miss International nanti, Chintya akan membawa serta budaya Indonesia yang mempesona. “Indonesia sangat kaya, karena itu saya bangga bisa mewakili Indonesia. Ini kesempatan besar untuk mendorong Indonesia supaya bisa terus dikenal masyarakat dunia” paparnya.

Selama delapan bulan diberikan pembekalan, Chintya mengaku sudah siap baik fisik maupun mental. Apa harapan Chintya ikut dalam ajang Miss International? Optimis dan percaya diri jadi modal utama dalam persiapannya, namun dia tidak ingin terlalu mematok target. “Menang pasti jadi harapan semua kontestan, tapi saya tidak ingin muluk-muluk (berlebihan). Saya akan berusaha menampilkan sebaik mungkin, menang atau kalah bukan masalah. Saya akan berikan yang terbaik untuk Indonesia” katanya.

Kembali Dynand Fariz dipercaya untuk merancang national costume yang akan dibawa para Puteri Indonesia Lingkungan 2015 ke ajang Miss International 2015. Pada kesempatan ini Dynand mempersembahkan busana nasional bertemakan Legend of Tribhuwana Tunggadewi. Kostum ini terinspirasi dari kerjaan Majapahit. Motif ukiran terinspirasi dari seni arsitektur yang terdapat pada candi peninggalan Majapahit dengan simbol Surya Majapahit sebagai lambing kerajaan. Dominasi warna emas dan ungu menggunakan simbol dari keluarga raja. Kostum ini merefleksikan feminisme, keanggunan dan wibawa yang dimiliki pemimpin wanita yang menguasai sebagian besar wilayah Indonesia saat ini. Dari sosok Tribhuwana Tunggadewi inilah muncul gagasan bahwa wanita di zaman ini pun bisa berbuat banyak dan lebih bagi masyarakatnya.

“Kostum nasional ini lebih berat dari yang dipakai Eflin. Tahun lalu Elfin berhasil menyabet The Best National Costum, dimana beratnya 20 kg. National Custume kali ini beratnya 22 kg” ungkap Dynand. “Semoga kostum nasional dengan segala filosofinya mampu menghantarkan Indonesia meraih The Best National Costum di Miss International untuk kedua kalinya” imbuhnya lagi usai dipamerkan beberapa busana yang akan dibawa Chintya ke Jepang.

Tak hanya kostum nasional yang akan dibawa Chintya, beberapa busana rancangan desainer ternama Indonesia pun dipersiapkan untuk menunjang penampilan Chintya di ajang Miss International, diantaranya gaun malam rancangan Anaz Khairunnas bertema Dancing Borneo. Chintya juga akan mengenakan cocktail nuansa batik persembahan dari Parang Kencana yang terinspirasi dari keindahan Indonesia. Selama masa karantina berlangsung, Chintya juga akan membawa busana dari desainer lainnya seperti Ivone Clothing, Hengky Kawilarang, Galih Prakarsa, dan dari desainer lokal asal Kalimantan.

Semua persiapan yang dilakukan Chintya tidak lepas dari dukungan penuh Yayasan Puteri Indonesia yang sangat perduli terhadap prestasi perempuan Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa di kontes kecantikan internasional. “Saya sangat berharap Puteri Indonesia bisa lebih baik dari pendahulunya. Keberhasilan meraih juara pasti akan menjadi kebanggan bagi seluruh masyarakat Indonesia” kata Putri K Wardani selaku Ketua Dewan Pembina YPI.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/80331

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

realty world seperlapan

 

 

 

 

 

 

kabari store pic 1