Tembakau foto : rokokindonesia.comKabariNews – Pertanyaan yang selalu muncul tentang apa yang paling dikenal dunia dari Indonesia, mungkin sebagian besar orang akan menyebut Bali atau Batik sebagai warisan budaya. Namun, ada beberapa produk yang apabila kita konsumsi di luar negeri, orang-orang akan menandai kita sebagai warga Indonesia hanya dari melihat atau mencium aroma produk tersebut.

Indonesia adalah salah satu penghasil tanaman tembakau terbesar dunia. Oleh para petani tembakau, tanaman ini bahkan kerap dijuluki “emas hijau.” Tiap daerah di Indonesia juga memiliki ciri khas cita rasa tembakau masing-masing. Tembakau lokal Indonesia juga dikenal memiliki kualitas terbaik, bahkan jenis tembakau indonesia merupakan komoditas yang paling diburu di pasar tembakau internasional.

Bagi para pengusaha cerutu Kuba dan negara-negara internasional, Indonesia adalah la tierra prometadora, sebuah tanah yang menjanjikan. Kuba ataupun negara-negara produsen cerutu terbaik di dunia lain, mereka bersaing untuk mendapat tembakau terbaik dari Indonesia sebagai bahan baku cerutu. Bahkan di tanah Jawa dunia internasional juga mengenal Besuki Na Oogst (BNO), daun tembakau yang dihasilkan di Desa Besuki, Jember yang cocok dipakai sebagai pengikat atau pembungkus, bahkan pengisi cerutu. Tembakau Besuki yang mengharumkan nama Jawa Timur ini unggul dalam karakter elastisitas, rasa serta warna daun yang cokelat kehitaman.

Kretek produk anak bangsa merupakan hasil alami dari bumi Indonesia yang tidak bisa didapatkan dinegara lain. Sebagai produk yang khas dan hanya bisa diproduksi di Indonesia, kretek cukup dikenal oleh para perokok di seluruh dunia. Jika Anda pernah ke luar negeri, lalu menghisap kretek di ruang merokok bandara internasional, bisa jadi Anda akan diajak berbincang oleh penikmat rokok yang ingin meminta kretek persediaan Anda. Selain itu, kretek juga menjadi identitas kebangsaan bagi warga Indonesia. Karena kretek agak sulit ditemukan di luar negeri, maka ketika menghisapnya di sana Anda akan langsung ditandai sebagai orang Indonesia. Bahkan beberapa bulan terakhir, ada dua film Indonesia berlatar luar negeri yang menyajikan kretek pada beberapa adegan yang mempertemukan warga Indonesia di luar negeri.

Walaupun para petani tembakau di Indonesia mengalami dilema karena PP Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif  Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan ini membuat para pengusaha berpikir cerdik demi kelangsungan sekitar 70 juta manusia yang terlibat dalam perekonomian di sektor pertanian tembakau tersebut agar tetap berjalan dan menghidupi dapur dari setiap rumah-rumah para petani. Juga agar aroma khas Indonesia ini tetap harum di luar Indonesia dan selalu menjadi penanda identitas kedua sebagai warga Indonesia di mata dunia. (foto : kretek.co / rokokindonesia.com)