KabariNews – Pemerintah sedang mempelajari penambahan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) setelah adanya Sei Mangkei, Sumatera Utara dan Tanjung Lesung, Banten. Kedua KEK yang diusulkan itu yakni Palu, Sulawesi Tengah dan Bitung, Sulawesi Utara.

Selama ini Bitung dikenal dengan kemudahan investasinya. Di daerah ini juga tempat produksi bagi pabrikan kelas dunia milik Amerika Serikat seperti Coca Cola dan pabrikan dunia lainnya.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, daya dukung usulan tersebut harus dipertajam kembali. “Kami tidak mau tidak menetapkan sesuatu yang daya dukungnya belum siap,” katanya, Selasa (4/9).

Hatta mengaku berhati-hati dalam memutuskan KEK baru ini. Sebab, bila sudah ditetapkan, investor sudah tinggal masuk tanpa ada masalah lagi.

Asal tahu saja, luas lahan di Palu yang diusulkan menjadi KEK sebesar 1.500 hektare. Sedangkan di Bitung seluas 534 hektare.

Nilai investasi pengembangan KEK Palu diperkirakan sebesar Rp 1,7 triliun. Potensi investasinya diperkirakan mencapai Rp 13 triliun dan menyerap tenaga kerja 560.000 orang. Jenis industri yang bisa dikembangkan seperti industri pengolahan seperti kakao, rotan, manufaktur, dan pertambangan.

Sedangkan, investasi di Bitung mencapai Rp 1,74 triliun. Kegiatan perekonomian di KEK Bitung akan fokus di industri pengolahan, logistik dan sektor perkebunan kelapa. Target penyerapan tenaga kerja sampai 2015 sebanyak 90.101 jiwa dan dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto sebesar 9,19%.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana menyatakan, usulan tambahan KEK Palu dan Bitung sudah melalui prosedur yang benar. Menurutnya, kedua usulan KEK itu sudah memenuhi kriteria penetapan. (1002)